Selasa, 14 Mei 2013

Polusi Udara Tingkatkan Risiko Kanker Anak

Polusi Udara Tingkatkan Risiko Kanker Anak

Yayasan Anyo Indonesia (YAI), Jakarta, (25/09). YAI menyediakan rumah sementara bagi anak anak pengidap kanker dari keluarga pra sejahtera untuk berobat jalan ataupun rawat inap di rumah sakit rujukan di Jakarta. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, California -Peneliti dari UCLA (Universitas California), USC (Universitas Sourthern California), dan UC Irvine menemukan asal muasal kanker leukemia. Kanker yang paling sering diderita anak-anak ini ternyata bisa disebabkan oleh polusi udara. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan data polusi udara dari Departemen Transportasi California.

“Alasan utama dilakukannya penelitian ini adalah kami ingin mencari tahu kenapa kanker jarang pada orang dewasa ketimbang pada anak-anak,” ujar Julia Heck, Ph.D., M.P.H, dari Universitas California.

Sebanyak 3.950 anak-anak dipilih secara acak untuk penelitian ini. Anak-anak ini lahir sekitar tahun 1995-2007 dan mereka didiagnosis menderita kanker pada usia 5 tahun atau bahkan lebih muda.

Dengan menggunakan model di komputer, peneliti memperkirakan paparan polusi terjadi mulai dari saat si ibu hamil dan terjadi secara bertahap. Paparan di fase tahun pertama anak juga menjadi perhatian para peneliti. Paparan ini terjadi pada radius sekitar 1.500 meter dari jalan.

Penelitian ini difokuskan pada polusi lingkungan yang terjadi di masa kehamilan sebab sel kankernya mulai berkembang saat anak masih di dalam rahim. Risiko kanker menjadi meningkat akibat polusi, seperti leukemia, kanker mata, dan tumor pada organ reproduksi. Kanker ini berkembang secara konsisten dalam semua tahap kehamilan hingga tahun pertama setalah lahirnya si bayi.

Meskipun kita telah mengetahui bahwa risiko asma meningkat pada anak yang tinggal tak jauh dari jalan raya dan pada anak yang bersekolah di daerah berpolusi, penelitian ini adalah penelitian yang pertama kali menghubungkannya dengan penyakit kanker. “Karena ini adalah penelitian pertama maka perlu diulangi di negara-negara lain yang memiliki tingkat polusi berbeda-beda,” ujar Heck.

DAILY HEALTH POST | ANINGTIAS JATMIKA

Berita Terpopuler:
Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair 
Menikah, Sefti Tak Tahu Fathanah Dibui 5 Tahun
Tri Kurnia, Istri Fathanah, Pernah Juara Sinetron
Wartawan Masuk Gedung PKS, Kader Diam 5 Menit
Datang ke KPK, Anis Matta Didampingi Petinggi PKS 

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/13/060480044/Polusi-Udara-Tingkatkan-Risiko-Kanker-Anak