CALIFORNIA - Ilmuwan melakukan penelitian bahwa bagian internal Bulan memiliki kandungan air. Melalui investigasi astronot pada misi Apollo, batuan di Bulan yang menunjukkan air ini kemungkinan berasal dari meteorit yang mendarat di Bumi.
Dilansir Latimes, Jumat (10/5/2013), batu vulkanik "basah" yang dilaporkan dalam jurnal Science ini berlawanan dengan teori bahwa air di Bulan berasal dari komet. Temuan baru ini juga mengungkap sejarah tentang asal usul Bulan.
"Ini seperti Anda membuat Bulan dengan mengambil bagian dari Bumi serta menempatkannya dalam orbit," ujar David Stevenson, ilmuwan planet di Caltech. Menurut Alberto Saal ahli geokimia di Brown University, Ilmuwan percaya bahwa Bulan merupakan "tulang kering".
Ilmuwan juga menduga bahwa asteroid seukuran Mars pernah bertabrakan dengan Bumi sekira 4,5 miliar tahun lalu. Ketika tubrukan tersebut, Bumi masih dalam proses pembentukan.
Tabrakan tersebut pada akhirnya mampu mengetuk dengan keras puing-puing cair yang bersatu untuk membentuk Bulan. Ilmuwan percaya bahwa puing-puing yang mengandung air ini terlontar ke luar angkasa dan bersemayam di Bulan.
Sebuah studi yang dilakukan di 2008 oleh Saal dan rekan-rekannya menemukan apa yang disebut sebagai "bukti tegas" terkait air dalam magma Bulan. Pada 2011, tim peneliti melaporkan bahwa lava di Bulan memiliki kesamaan dengan lava di Bumi. (fmh)
http://techno.okezone.com/read/2013/05/10/56/804878/meteorit-bumi-mampu-hasilkan-air-di-bulan
