dr Joserizal Jurnalis, SpOT, salah satu relawan yang sempat mengunjungi Gaza ketika pecah perang 8 hari antara Israel dan Palestina pada tahun 2009 lalu pun tercengang karena ternyata rumah sakit yang beroperasi disana hanya satu buah.
"Ketika saya dan teman-teman relawan lain dari Mer-C menjadi relawan di sana, yang beroperasi hanya satu buah rumah sakitnya. Atas dasar itulah saya dan teman-teman lain mengeluarkan ide gila untuk membuat rumah sakit di sana," tuturnya kepada detikHealth usai acara Konferensi Pers dan Peluncuran Video Campaign Sumbangan Dana untuk Alat Kesehatan Rumah Sakit Indonesia di FX Su! dirman, Jalan Jend Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014).
Setelah melewati perjalan yang berliku untuk mengumpulkan dana, mencari donatur dan juga relawan untuk diberangkatkan ke sana, Rumah Sakit Indonesia pun mulai dikerjakan pada tanggal 14 Mei 2011 dan akhirnya rampung pada 28 Februari 2014 lalu.
dr Henry Hidayatullah selaku ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee sekaligus penggagas utama berdirinya rumah sakit tersebut menuturkan bahwa berdirinya rumah sakit seluas hampir 10.000 m persegi tersebut sebagai salah satu bentuk dukungan rakyat Indonesia untuk Palestina.
Sayangnya, rumah sakit yang terletak di daerah Bayt Lahiya, sebelah utara Gaza tersebut belum dapat beroperasi karena belum adanya alat-alat kesehatan. Kini ia kembali mengharapkan bantuan dari seluruh rakyat Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan alat kesehatan di rumah sakit tersebut.
"Meski bangunan fisiknya sudah rampung, namun Rumah Sakit Indonesia! belum bisa beroperasi karena belum ada alat kesehatannya. Dan! a yang kami butuhkan kurang lebih Rp 65 Miliar," tuturnya pada kesempatan yang sama.Next
foto: Reza/detikHealth
Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini
Source : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/39ea1ccf/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A40C30A0C16360A10C2570A2140C7630Cpembangunan0Eselesai0Erumah0Esakit0Eindonesia0Edi0Egaza0Emasih0Ebutuh0Edana/story01.htm