TEMPO.CO, Jakarta--Minum air putih delapan gelas sehari ternyata tidak menjamin kebugaran tubuh. Delapan gelas pun kadang-kadang tidak cukup untuk menghindari dehidrasi pada kondisi tertentu.
Jams M Rippe, kardiolog dari AS mengatakan kebutuhan cairan pada tiap manusia berbeda, bergantung tingkat aktivitas, cuaca, kondisi lingkungan, bahkan pengobatan yang sedang kita lakukan. "Tidak ada gunanya minum lebih banyak air hanya karena kita diharuskan begitu. Bisa-bisa, Anda malah terganggu karena setiap 10 menit harus ke toilet," kata Rippe.
Rippe menegaskan, pada dasarnya untuk mengetahui kebutuhan air pada tubuh, kita bisa mendengarkan sinyal dari tubuh, seperti rasa haus. Kekurangan cairan dalam kadar ringan bisa dirasakan melalui mulut dan bibir yang kering, mulut seperti bergetah, susah konsentrasi, kelelahan, sakit kepala, atau detak jantung yang meningkat.
Dehidrasi ringan juga bisa dilihat dari warna urin yang gelap dan baunya sangat tajam. Memang ada hal lain yang menyebabkan perubahan urine, seperti obat-obatan, makanan, atau minuman (contohnya asparagus, atau bir). Volume urine yang sangat sedikit sepanjang hari juga sering disebabkan oleh kekurangan cairan.
Kondisi seperti ini jangan diabaikan, apalagi jika sampai mengalami dua atau lebih gejalanya. Meskipun kadarnya ringan, bila sering terjadi, bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti mulas, sembelit, batu ginjal, bahkan gagal ginjal.
"Untuk memulihkan diri dari dehidrasi ringan, minumlah air secara perlahan atau bertahap. Atau, konsumsi jus buah murni sampai rasa hausnya hilang. Tidak mesti bergantung pada air saja untuk mengatasi dehidrasi, tapi juga dari buah atau sayuran," kata Rippe.
RINA ATMASARI
Terhangat:
Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Anggita Sari
Baca juga:
Tidur Mendengkur Lebih Berbahaya Dibanding Rokok
Layanan Rumah Sakit Terkenal Belum Tentu Terbaik
Ade Rai Dan Buku Ketujuhnya
Panjang Umur dengan Sayur
Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/08/04/060502181/Minum-Delapan-Gelas-Air-Sehari-Cukupkah