DISFUNGSI ereksi merupakan salah satu dampak buruk diabetisi. Tapi belakangan, disfungsi ereksi pasti identik dengan apakah seorang mengalami penyakit diabetes. Ah, benarkah?
Ya, hasil penelitian dari Mark Moyad, MD, dari University of Michigan Medical Center memotret kenyataan itu. Ia mengatakan bahwa seorang yang mengalami disfungsi ereksi dapat langsung dikaitkan dengan apakah seorang itu mengidap diabetes.
Dalam hasil penelitian tersebut, pria muda berumur 40 tahun yang mengalami disfungsi ereksi, rata-rata tubuhnya memiliki resistensi insulin, kolesterol dan juga tekanan darah sistolik yang lebih tinggi. Tentu ini sangat berbahaya, pasalnya kondisi itu dapat mempercepat pengerasan pembuluh arteri ( yang bertugas menyebarkan darah keseluruh tubuh). Di mana penyebaran darah melalui pembuluh arteri sangat penting, khususnya peredaran ke daerah penis yang sangat dibutuhkan pria untuk melakukan ereksi.
Para peneliti sendiri menilai mengapa kondisi itu bisa terjadi, semua berpangkal dan dimulai dari resistensi insulin yang menyebabkan diabetes seseorang makin memperburuk dari waktu ke waktu.
"Seorang yang mengalami diabetes pasti akan mengganggu kerja arteri ( menyebarkan darah), hingga memicu tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular ( stroke, gagal jantung, jantung koroner, penyakit jantung) pun jadi ancaman yang nyata. Dan coba tebak, keluhan pertama dari penyakit kardiovaskular apa? Mereka sulit dapatkan ereksi saat si pria menginginkan hubungan intim," kata Mark seperti yang dipublikasikan oleh Journal Clinical Research in Cardiology.
Namun tak usah cemas, bila Anda memiliki penyakit diabetes. Alasannya mengehentikan resistensi insulin itu relatif mudah, asal Anda mau rutin berolahraga atau pergi ke gym dan juga membiasakan pengelolaan diet sehat. Adapun hal itu, sesuai hasil penelitian terbaru dari Diabetes Prevention Program, yaitu seorang yang rutin berolahraga 30 menit lima kali perminggu mengalami penurunan berat badan sebesar tujuh persen. Atau dalam kata lain sekira 14 kilo dapat mengurangi risiko diabetes sebesar 58 persen.
(uky)
Ya, hasil penelitian dari Mark Moyad, MD, dari University of Michigan Medical Center memotret kenyataan itu. Ia mengatakan bahwa seorang yang mengalami disfungsi ereksi dapat langsung dikaitkan dengan apakah seorang itu mengidap diabetes.
Dalam hasil penelitian tersebut, pria muda berumur 40 tahun yang mengalami disfungsi ereksi, rata-rata tubuhnya memiliki resistensi insulin, kolesterol dan juga tekanan darah sistolik yang lebih tinggi. Tentu ini sangat berbahaya, pasalnya kondisi itu dapat mempercepat pengerasan pembuluh arteri ( yang bertugas menyebarkan darah keseluruh tubuh). Di mana penyebaran darah melalui pembuluh arteri sangat penting, khususnya peredaran ke daerah penis yang sangat dibutuhkan pria untuk melakukan ereksi.
Para peneliti sendiri menilai mengapa kondisi itu bisa terjadi, semua berpangkal dan dimulai dari resistensi insulin yang menyebabkan diabetes seseorang makin memperburuk dari waktu ke waktu.
"Seorang yang mengalami diabetes pasti akan mengganggu kerja arteri ( menyebarkan darah), hingga memicu tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular ( stroke, gagal jantung, jantung koroner, penyakit jantung) pun jadi ancaman yang nyata. Dan coba tebak, keluhan pertama dari penyakit kardiovaskular apa? Mereka sulit dapatkan ereksi saat si pria menginginkan hubungan intim," kata Mark seperti yang dipublikasikan oleh Journal Clinical Research in Cardiology.
Namun tak usah cemas, bila Anda memiliki penyakit diabetes. Alasannya mengehentikan resistensi insulin itu relatif mudah, asal Anda mau rutin berolahraga atau pergi ke gym dan juga membiasakan pengelolaan diet sehat. Adapun hal itu, sesuai hasil penelitian terbaru dari Diabetes Prevention Program, yaitu seorang yang rutin berolahraga 30 menit lima kali perminggu mengalami penurunan berat badan sebesar tujuh persen. Atau dalam kata lain sekira 14 kilo dapat mengurangi risiko diabetes sebesar 58 persen.
(uky)
Source : http://health.okezone.com/read/2013/06/04/485/817151/diabetisi-pasti-alami-disfungsi-ereksi