Jumat, 09 Mei 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat

http://health.liputan6.com/ Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler ID Thu, 08 May 2014 13:25:25 +0700 http://health.liputan6.com/read/2047381/trik-rs-prof-dr-margono-soekarjo-uraikan-antrean-mengular <p>Sejak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berlaku, banyak pasien mengeluhkan kondisi antrean yang semakin panjang di rumah sakit. Pasalnya, antrean ini akhirnya juga membuat tenaga medis kewalahan.</p> <p>Usut punya usut, antrean ini ternyata disebabkan oleh sistem administrasi yang terlalu lama. Maklum, sejak 1 Januari 2014, seluruh sistem rumah sakit harus melakukan input data melalui komputerisasi yang manual.</p> <p>Salah satu Rumah Sakit yang mengalami antrean panjang tersebut adalah RS Prof Dr Margono Soekarjo. Kepala Bagian Perencanaan RS Prof Dr Margono Soekarjo, Yunita Diah Suminar mengatakan, tak jarang ia melihat pasiennya gelisah, men! gomel dan melotot di meja registrasi karena petugas yang mengisi data terlalu lama.</p> <p>Yunita sendiri tak menampik bahwa waktu yang diperlukan untuk menginput data pasien BPJS baik Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau Non PBI cukup lama. Untuk satu pasien dibutuhkan waktu sekitar 3-5 menit. Sedangkan setiap harinya, pasien yang datang ke RS yang berada di Purwokerto, Jawa Tengah mencapai 800-900 pasien.</p> <p>Kerugian ini, lanjut Yunita, pada akhirnya bukan hanya berdampak bagi pasien. Tapi di sisi rumah sakit juga dinilai tidak efisien. "Data yang diinput dalam 3 sistem cenderung tidak lengkap dan tidak valid. Selain itu butuh waktu lama dan SDM yang berbeda. Banyaknya data klaim yang melalui proses verifikasi juga lama dan klaim menjadi lama (cashflow terganggu)."</p> <p>Untuk mengantisipasi hal tersebut, Direktur RS Prof Dr Margono Soekarjo, Haryadi Ibnu Juna Edi menuturkan langkah efektif dalam menanggulangi antrean panjang di RS. D! engan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, RS Prof Dr Margono So! ekarjo membangun bridging system, perubahan sistem pelayanan sistem administrasi berbasis IT mulai dari pendaftaran (registrasi), proses pelayanan (rekam medik elektronik), proses klaim dan pembiyaan.</p> <p>"Yang tadinya pasien menunggu hingga 5 menit di meja registrasi, kini hanya 1 menit. Selain itu dengan bridging system, kekeliruan juga bisa dikurangi. Proses klaim juga lebih cepat," ungkapnya pada wartawan di Media Center, BPJS Kesehatan, Kamis (8/5/2014).</p> <p>Sebagai RS pertama yang melakukan bridging system, RS Prof Dr Margono Soekarjo pada 28 April lalu menerima penghargaan dari BPJS Kesehatan karena berhasil menggunakan sistem dengan baik dan mengatasi masalah di rumah sakit.</p> <p>Ditemui di tempat yang sama, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Dadang Setiabudi mengatakan bridging system sendiri baru berlaku di lima rumah sakit, seperti RSUD Koja Jakarta Utara, RSUP Persahabatan Jakarta Timur, RSUD Margono Soekarjo! Purwokerto, RSUP Kandou Manado dan RSUP Wahidin Sudiro Husodo Makassar.</p> <p>Dadang menambahkan, sebanyak 12 RS lainnya akan menyusul lima RS yang menggunakan bridging system karena saat ini masih dalam tahap uji coba. Rumah Sakit tersebut yakni,</p> <p>1. RS Cipto Mangunkusumo<br />2. RSUD Tarakan<br />3. RS Jantung Harapan Kita<br />4. RSUD Budhi Asih<br />5. RSPI Sulianti Saroso<br />6. RS Hasan Sadikin Bandung<br />7. RSUP Dr. Kariadi Semarang<br />8. RSUD Tugurejo Semarang<br />9. RSUD Moewardi Surakarta<br />10. RS Ortopedi Suharso Sukoharjo<br />11. RSUD Sutomo Surabaya<br />12. RSU Haji Surabaya</p> Thu, 08 May 2014 21:00:27 +0700 2047381 Fitri Syarifah Direktur RS Prof Dr Margono Soekarjo, Haryadi Ibnu Juna Edi menuturkan langkah efektif dalam menanggulangi antrean panjang di RS. Thu, 08 May 2014 23:05:06 +0700 Trik RS Prof Dr Margono Soekarjo Sukses Uraikan Antrean M! engular Direktur RS Prof Dr Margono Soekarjo, Haryadi Ibnu Juna Edi men! uturkan langkah efektif dalam menanggulangi antrean panjang di RS. Trik RS Prof Dr Margono Soekarjo Sukses Uraikan Antrean Mengular Direktur RS Prof Dr Margono Soekarjo, Haryadi Ibnu Juna Edi menuturkan langkah efektif dalam menanggulangi antrean panjang di RS. http://health.liputan6.com/read/2047425/pulang-dari-arab-warga-gunung-kidul-siap-siap-diperiksa <p>Antisipasi tertularnya penyakit Virus Mers-CoV atau virus korona, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta akan melakukan pemantauan terhadap warganya yang baru saja datang dari Timur Tengah.</p> <p>Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati mengatakan, pengawasan dan pemantauan wabah flu arab ini dilakukan kepada warga yang baru pulang dari negeri unta itu.</p> <p>"Pemantauan ini terkait mewabahnya virus Mers-CoV atau Flu Arab. Kita akan melakukan pengawasan kepada setiap warga yang baru pulang dari Timur Tengah," Ujar Dewi di Gun! ungkidul Kamis (08/05/2014).</p> <p>Dewi menjelaskan, untuk mengetahui apakah warganya terjangkit penyakit virus Mers-CoV itu, pihaknya akan memantau warga yang baru datang atau orang dari timur tengah selama 2 minggu. Pihaknya juga telah menyiagakan seluruh puskesmas yang ada di Gunungkidul untuk pemantauan itu.</p> <p>"Kita punya 30 puskesmas yang sudah disiagakan. Pedoman informasi dan penanganan dari pusat juga sudah kami terima dan telah disebarkan ke seluruh puskesmas," Tegasnya.</p> <p>Ia menjelaskan jika pihak puskesmas menemukan seorang pasien yang diduga menderita penyakit MERS CoV ini, maka puskesmas akan langsung memberi rujukan ke RS Sardjito Yogyakarta untuk diisolasi.</p> Thu, 08 May 2014 20:00:46 +0700 2047425 Fathi Mahmud Antisipasi tertularnya penyakit Virus Mers-CoV atau virus korona, Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta akan melakukan pemantauan Fri, 09 May 2014 00:05:09 +0700 Virus Korona Belum Ada Obatnya B! elum ada terapi spesifik terhadap virus korona atau Middle East Respira! tory Syndrome Coronavirus (MERS CoV). Virus Korona Belum Ada Obatnya Belum ada terapi spesifik terhadap virus korona atau Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV). http://health.liputan6.com/read/2047395/rshs-rawat-pasien-diduga-mengidap-virus-mers <p><span style="font-size: 12px;">E (51), R (60) dan A (51), tiga orang ini harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, karena diduga terkena suspect virus MERS atau yang lebih dikenal sebagai virus unta.</span></p> <p>Kepala Humas RSHS dr Nurul Wulandhani mengatakan, ketiganya kini menjalani perawatan di ruang isolasi Flamboyan RSHS Bandung. Ketiga pasien ini baru saja pulang dari menunaikan ibadah Umroh di Arab Saudi.</p> <p>"Dua pasien (R dan A) merupakan rujukan dari Rumah Sakit Daerah (RSUD) Majalaya, Kabupaten Bandung dan RSUD Ujungberung. Untuk E ini beliau baru masuk ke ruangan kemarin," katanya saat ditemui di RSHS Bandung, Kamis (8/5/20! 14).</p> <p>Ditambahkannya, berhasilkan penanganan dan observasi R dan A dinyatakan negatif. "Keduanya masih mendapat perawatan intensif," ucapnya.</p> <p>Sedangkan E pihaknya masih menangani dengan dilakukan observasi karena pasien E baru tiba kemarin. Tim dokter juga telah mengambil sampel opus tenggorokan untuk diperiksa di Balitbangkes Jakarta.</p> <p>"E ini beliau baru masuk ke ruangan kemarin sehingga kami belum pastikan hasilnya seperti apa. Hasil uji sampel nantinya bisa diketahui negatif atau positif tidaknya Tuan E terserang virus mers," ucapnya.</p> <p>Namun dari keterangan E, dirinya mengeluhkan kondisi yang menurun dan tidak stabil serta keluhan terkena flu dan batuk.</p> <p>"Tuan E riwayat perjalanan terakhir ke Tanah Suci, maka kami tinjau sesuai prosedur menangani susfect kan memang dikhawatirkan ke arah sana (virus mers)," ungkapnya.</p> <p>Virus mers sendiri, merupakan virus influenza ! yang diderita oleh unta. Sejauh ini belum diketahui adanya penularan vi! rus mers dari manusia ke manusia. Secara prosedur penanganan virus MERS tidak jauh berbeda dengan penanganan flu burung (H5N1).&nbsp;</p> Thu, 08 May 2014 20:00:00 +0700 2047395 Okan Firdaus E (51), R (60) dan A (51), tiga orang ini harus mendapat perawatan intensif di RS Hasan Sadikin Bandung, diduga suspect virus korona Fri, 09 May 2014 00:05:09 +0700 Kemkes Tegaskan Warga Medan Bukan Penderita MERS Kementerian Kesehatan kembali menegaskan bahwa hingga saat ini kasus virus korona belum ada di Indonesia Kemkes Tegaskan Warga Medan Bukan Penderita MERS Kementerian Kesehatan kembali menegaskan bahwa hingga saat ini kasus virus korona belum ada di Indonesia http://health.liputan6.com/read/2047324/donor-darah-hari-ini-gratis-cheese-burger <p>Dalam rangka hari Palang Merah Internasional, perusahaan Klenger Burger membagikan <em>cheese burger</em> gratis bagi semua orang yang mendonorkan darahnya hari ini.</p> <p>Di twitter <em>@klen! gerburger&nbsp;</em>disebutkan,&nbsp;perusahaan tersebut bahkan mencatumkan ucapan selamat pada Palang Merah Indonesia</p> <p><em>@klengerburger Selamat Hari Palang Merah Internasional @palangmerah @ICRC_id @Pak_JK @PMI_DKI_Jakarta @PMI_JakSel Yuuk Maree..</em></p> <p>Dalam kicauannya, Klengerburger juga memberitahukan cara mendapatkan <em>free cheese burger</em> untuk yang donor darah hari ini. Caranya cukup mudah, hanya dengan menunjukkan kartu bukti bahwa Anda donor hari ini ke restoran Klenger Burger di Tebet Barat Dalam Raya No.20.</p> <p><em>@palangmerah @ICRC_id @Pak_JK @PMI_DKI_Jakarta @PMI_JakSel Free cheese burger u/yg donor darah hr ini dg tjkkn krt mu </em></p> <p>Di tempat terpisah, Kepala Dokumentasi, Komunikasi dan Diseminasi Bidang organisasi dan Komunikasi Palang Merah Indonesia, Abdurrahman pun ikut menyuarakan hal tersebut. "Free Chesse Burger untuk yang dono! r hari ini, mudah-mudahan infonya bermanfaat ya," katanya singkat pada ! <strong>Liputan6.com</strong>, Kamis (8/5/2014).</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Thu, 08 May 2014 19:07:39 +0700 2047324 Hari Palang Merah Sedunia Fitri Syarifah Perusahaan Klenger Burger membagikan cheese burger gratis bagi semua orang yang mendonorkan darahnya hari ini. Thu, 08 May 2014 21:05:08 +0700 Donor Darah Hari Ini, Gratis Cheese Burger! Perusahaan Klenger Burger membagikan cheese burger gratis bagi orang yang mendonorkan darahnya hari ini. Donor Darah Hari Ini, Gratis Cheese Burger! Perusahaan Klenger Burger membagikan cheese burger gratis bagi orang yang mendonorkan darahnya hari ini. http://health.liputan6.com/read/2047232/pembagian-kapitasi-tak-lagi-terkendala-perda <p>Sejak Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 April 2014, kini tenaga kesehat! an bisa bernapas lega karena pembagian kapitasi tidak lagi terkendala peraturan daerah.</p> <p>Seperti disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fahmi Idris, keluarnya Peraturan Presiden ini juga akan diikuti dengan peraturan Menteri Kesehatan dan Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri.</p> <p>"Kita harap Perpres ini dapat menyelesaikan masalah yang diduga oleh kapitasi. Di dalam Perpres ini juga dijelaskan distribusi jasa kesehatan dan dukungan operasional," ungkap Fahmi saat ditemui dalam acara penandatanganan BPJS Kesehatan dengan 5 asuransi swasta di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Rabu (8/5/2014).</p> <p>Sebelumnya, seperti dikutip Setkab, menurut Perpres ini, BPJS Kesehatan dapat membayarkan langsung dana kapitasi kepada Bendaharawan Dana Kapitasi pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemerintah. Adapun Bendahara Dana Kapitasi JKN pada masing-masing FKTP ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul Kepala SKPD Dinas Keseh! atan melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). Selanjutnya, Ben! dahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP sebagaimana dimaksud membuka Rekening Dana Kapitasi JKN.</p> <p>&ldquo;Pembayaran dana kapitasi dari BPJS Kesehatan dilakukan melalui Rekening Dana Kapitasi JKN pada FKTP, dan diakui sebagai pendapatan,&rdquo; bunyi Pasal 7 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 itu.</p> <p>Mengenai pemanfaatan, pasal 12 Perpres ini menegaskan, dana kapitasi JKN di FKTP dimanfaatkan seluruhnya untuk jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan.</p> <p>&ldquo;Jasa pelayanan kesehatan di FKTP ditetapkan sekurang-kurangnya 60 persen dari total penerimaan dana kapitasi JKN, dan sisanya dimanfaatkan untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan. Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan itu, akan diatur dengan Peraturan Menteri.</p> Thu, 08 May 2014 18:00:47 +0700 2047232 Fitri Syarifah! Tenaga kesehatan bisa bernapas lega karena pembagian kapitasi tidak lagi terkendala peraturan daerah. Thu, 08 May 2014 19:06:05 +0700 Apa itu Program Rujuk Balik di BPJS Kesehatan? Program rujuk balik adalah program BPJS Kesehatan dalam menjamin kebutuhan obat bagi peserta yang memiliki penyakit kronis. Apa itu Program Rujuk Balik di BPJS Kesehatan? Program rujuk balik adalah program BPJS Kesehatan dalam menjamin kebutuhan obat bagi peserta yang memiliki penyakit kronis. http://health.liputan6.com/read/2047234/virus-korona-jangan-jadi-halangan-untuk-beribadah-haji <p>MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus) yang saat ini tengah menghantui para calon jamaah haji atau umrah, diharapkan tidak menjadi penghalang bagi setiap muslim di Indonesia untuk beribadah ke tanah suci Mekah. Asal memperhatikan segala larangan yang diberikan, kemungkinan untuk tertular virus jenis RNA itu sangat kecil.</p> <p>Demikian pesan yang disampaikan Spesialis Ilmu ! dan Penyakit Dalam Konsultan Paru-paru Fakultas Kesehatan Universitas I! ndonesia (FKUI), Dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, KP, NIC dalam temu media di Kantor Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014)</p> <p>"Yang terpenting para calon jamaah haji atau umroh memperhatikan apa-apa saja yang dilarang. Kalau memang lagi hamil, coba untuk ditunda saja. Itu jauh lebih baik," kata dia menjelaskan.</p> <p>Jika memang tetap ingin melakukan perjalanan ibadah ke sana, tambah Ceva, ada baiknya untuk tidak melakukan kunjungan ke peternakan atau perkebunan kurma. Lebih baik fokus untuk beribadah, dan perbanyak istirahat.</p> <p>"Ke perternakan atau ke perkebunan justru memperbesar risiko. Mending fokus ke ibadah, atau ziarah ke makam Nabi," kata dia menerangkan.</p> <p>Ini harus diperhatikan, agar jangan sampai ada stigma bahwa virus MERS-CoV ini menghambat perjalanan umrah atau haji.</p> <p>"Pola hidup bersih dan sehat pun tetap harus diperhatikan selama di sana," kata dia! menekankan.</p> Thu, 08 May 2014 17:00:19 +0700 2047234 Aditya Eka Prawira Virus MERS-CoV diharapkan tidak menjadi penghalang bagi setiap muslim untuk menjalanjkan ibadah haji atau umrah Thu, 08 May 2014 20:27:07 +0700 Pemerintah Arab Mulai Batasi Lansia & Anak Ibadah Umrah Kantor urusan haji dan Umrah di Arab mulai membatasi calon jemaah umrah dan haji anak dan lanjut usia. Pemerintah Arab Mulai Batasi Lansia & Anak Ibadah Umrah Kantor urusan haji dan Umrah di Arab mulai membatasi calon jemaah umrah dan haji anak dan lanjut usia. http://health.liputan6.com/read/2047222/mau-mati-pelan-pelan-merokoklah-terus-menerus <p>Para perokok aktif sangat rentan dan berisiko menderita penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker. Meski begitu, banyak orang mengakui sangat sulit menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Padahal, dokter forensik telah menyebutkan, kematian akibat rokok lebih buruk ketimbang kecelakaan lalu lintas.</p> <p>"Kalau kecelakaan sud! ah jelas, bisa langsung meninggal dunia. Kalau rokok, sakitnya itu pela! n-pelan dan tidak dirasakan. Tiba-tiba, muncul kanker dan penyakit lainnya," kata Plt Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Agus Purwadianto, dalam acara `Hilangkan Mitos Tentang Kanker` di Ruang Swabesi Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (8/5/2014).</p> <p>Biasanya, lanjut Agus, para perokok akan meninggal setelah mengalami penyakit kronis, seperti kanker. Seperti diketahui, rokok dan kanker memiliki keterkaitan yang erat, yang tak mungkin dapat dipisahkan.</p> <p>"Secara kebetulan saya ini orang forensik. Saya tahu kalau itu siksaannya maha dahsyat. Merenggutnya pelan-pelan," kata Agus menambahkan.</p> <p>Untuk itu, Agus menyarankan pada para perokok untuk menghentikan kebiasaan saat ini juga. Jangan sampai, perokok baru menghentikan kebiasaannya setelah terkena kanker. "Lebih baik hentikan kebiasaan merokok sebelum terkena kanker. Jangan kena dulu, baru berhenti! ," kata dia menekankan.</p> <p>Perokok harus tahu, pembiayaan untuk pengobatan kanker sangat mahal. Bahkan pada 2012, pembiayaan kanker pada Jamkesmas mencapai Rp 144,7 miliar. Selain mahal, penyakit kanker pun menjadi beban keluarga si penderita itu.</p> Thu, 08 May 2014 16:00:58 +0700 2047222 Aditya Eka Prawira Para perokok aktif sangat rentan dan berisiko menderita penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker. Fri, 09 May 2014 01:05:44 +0700 Dokter Inggris Desak Aturan Larangan Rokok Bagi Generasi Muda Sejumlah dokter di Inggris mendesak pemerintahnya untuk membuat peraturan larangan rokok bagi generasi muda Dokter Inggris Desak Aturan Larangan Rokok Bagi Generasi Muda Sejumlah dokter di Inggris mendesak pemerintahnya untuk membuat peraturan larangan rokok bagi generasi muda http://health.liputan6.com/read/2047192/kanker-urutan-4-yang-habiskan-uang-negara <p>Pembiayaan kanker pada Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) 2012 mencapai Rp. 144,7 mil! iar. Besaran ini membuat kanker menempati urutan ke-4 setelah hemodiali! sa, thalassemia, dan TBC dengan pembiayaan tertinggi. Padahal, bila kita mampu menjalani pola hidup sehat, pengeluaran untuk kanker tidak akan sebanyak ini.</p> <p>"Kalau kita dapat menjalani gaya hidup sehat atau mengubah pola yang saat ini kita jalani, tidak mungkin penyakit kanker menggoroti APBN kita," kata Plt Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Agus Purwadianto, dalam acara `Hilangkan Mitos Tentang Kanker` di Ruang Swabesi Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (8/5/2014)</p> <p>Prof. Agus juga menekankan agar masyarakat mencegah dan mengatasi kanker dengan menghindari faktor risiko. Mulai dari merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan serta diet yang tidak sehat. Namun sayang, meski kita sudah mengetahui dampak buruk itu, tetap tidak mudah menghentikan kebiasaan itu.</p> <p>Ia menyebutkan, penyakit kanker yang tergolong jenis penyakit tidak menular (P! TM) di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data Riskesdas, pada 2013 prevalensi tumor atau kanker di Indonesia mencapai 1,4 per 1.000 penduduk. Berdasarkan estimasi Globocan, International for Research on Cancer (IARC) 2012, insiden kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan, leher rahim 17 per 100.000 perempuan, dan kanker paru sebesar 26 per 100.000 laki-laki.</p> <p>"Dan berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014 kasus (28,7 persen). Kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8 persen)," kata dia menjelaskan.</p> Thu, 08 May 2014 15:00:36 +0700 2047192 Aditya Eka Prawira Pembiayaan kanker pada Jaminan Kesehatan Masyarakat 2012 mencapai Rp. 144,7 miliar. Besaran ini membuat kanker menempati urutan 4 Fri, 09 May 2014 02:05:54 +0700 Uang (Foto: Antara) Uang (Foto: Antara) http://health.liputan6.com/read/2047216/hindari-rabies-anjing-kera-dan-kucing-dirazia-di-jakut <p>Guna mencegah penyebaran penyak! it rabies, puluhan ekor anjing dirazia petugas Suku Dinas Peternakan, P! erikanan dan Kelautan (P2K) Jakarta Utara. Tak hanya anjing, petugas juga mengincar kucing dan kera liar sering berkeliaran di jalan umum atau di luar pekarangan rumah.</p> <p>Kebijakan ini berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995, tentang pengendalian, pencegahan penular hewan rentan rabies di wilayah DKI. Sejak Januari hingga April 2014, petugas telah merazia 62 anjing, dari 4 kecamatan. Yakni, 22 ekor di Kelapa Gading, 14 ekor di Cilincing, 14 ekor di Pademangan, dan 12 ekor dari Penjaringan.<br /><br />"Setiap hewan yang termasuk kategori penular rabies seperti anjing, kucing dan kera yang tidak memiliki izin serta berkeliaran ditertibkan. Sudah banyak keluhan masyarakat," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian, Sudin Peternakan, Perikanan dan Kelautan (P2K) Jakarta Utara Muhammad Mikron, Jakarta Utara, Kamis (8/5/2014).<br /><br />Setelah ditangkapi, hewan-hewan tersebut akan dikirim ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) Dinas! Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. Bagi hewan yang tidak sehat, akan dimusnahkan. Sedangkan yang masuk kategori sehat akan dirawat.<br /><br />"Masyarakat yang mau mengadopsi juga bisa meminta untuk memelihara dengan beberapa persyaratan, salah satunya mengisi pernyataan mau merawat dan memiliki kesangggupan," tandas Mikron.</p> Thu, 08 May 2014 14:42:07 +0700 2047216 Moch Harun Syah Sejak Januari hingga April 2014, petugas telah merazia 62 anjing, dari 4 kecamatan. Thu, 08 May 2014 17:05:12 +0700 Anjing Nakal (Foto: Khongthe.com) Anjing Nakal (Foto: Khongthe.com) http://health.liputan6.com/read/2047039/jamaah-umrah-diminta-hindari-unta-selama-di-arab <p>Sejumlah agen perjalanan ibadah umrah menawarkan paket melihat langsung unta di peternakannya di Arab. Mempertimbangkan soal merebaknya kasus MERS-CoV yang saat ini tengah menghantui para jamaah umrah, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memohon para jamaah untuk menunda keinginan ber! hubungan dengan binatang berpunuk ini. <br /><br />"Sudah p! aling aman itu di masjid saja, ibadah. Tidak perlu melihat unta di peternakannya. Selain amal yang didapat, kita pun terhindar dari hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP (M), DTM&amp;H, MARS di Ruang Audiotorium Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Utara, ditulis Kamis (8/5/2014).<br /><br />Meski disebut sebagai penyebar dari virus berjenis RNA ini, belum terbukti bahwa manusia tertular langsung dari hewan berpunuk ini. Tapi, ada baiknya untuk berhati-hati dan lebih waspada, dengan cara tidak berdekatan dengan unta.<br /><br />"Mencegah itu sudah lebih baik. Fokus saja ke ibadahnya. Enggak perlu melihat unta di sana, di sini pun ada unta, 'kan?," kata dia pada <em><strong>Health Liputan6.com.</strong> </em></p> <p>Sejauh ini, masih dua kemungkinan virus ini menyebar ke manusia. Kalau tidak dari manusia ke manusia, mem! ang dari unta ke manusia. Namun yang pasti, apabila unta batuk seperti batuk yang dialami manusia, bisa jadi dan terbukti memang unta yang menyebarkan ke manusia. Kalau tidak, berarti belum tentu.</p> Thu, 08 May 2014 14:00:30 +0700 2047039 Aditya Eka Prawira Sejumlah agen perjalanan ibadah umrah memiliki paket untuk dapat melihat langsung unta di peternakannya. Fri, 09 May 2014 02:05:56 +0700 Kemenkes RI Akui Unta Bisa Sebarkan Virus Korona Meski dugaan virus korona berasal dari unta masih jadi tanda tanya. Kementerian Kesehatan RI mengakui bahwa unta dapat menyebarkan virus Kemenkes RI Akui Unta Bisa Sebarkan Virus Korona Meski dugaan virus korona berasal dari unta masih jadi tanda tanya. Kementerian Kesehatan RI mengakui bahwa unta dapat menyebarkan virus