Senin, 28 April 2014

AKI Tinggi, Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014 Dicanangkan

PENGETAHUAN dan kepedulian dalam upaya pencegahan Angka Kematian Ibu yang masih tinggi sangat penting untuk memersiapkan generasi mendatang. Untuk itu, hari ini dicanangkan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014 untuk menekan angka kematian ibu di Indonesia.  
Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, diperlukan kerja keras untuk menurunkan angka kematian ibu di Indonesia yang masih tinggi, yaitu 359/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup.
 
Terlebih lagi, Wamenkes mengatakan bahwa data laporan dari daerah yang diterima Kemenkes RI pada 2013 menyebutkan jumlah ibu meninggal karena kehamilan dan persalinan mencapai 5.019 orang. Sedangkan, jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak.
 
"Kematian ibu sering terjadi pada perempuan terlalu muda dan terlalu tua untuk hamil, atau jarak kehamilan terlalu berdekatan, serta keha! milan yang terlalu sering," jelas Wamenkes dalam Pencanangan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014 di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2014).
 
Sementara, Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, MKes mengatakan bahwa pemecahan masalah kesehatan ibu perlu menggunakan pendekatan upaya kesehatan yang berkelanjutan dari hulu ke hilir, termasuk Pencanangan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu. 
 
Lebih lanjut, dr. Anung menjelaskan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan di tingkat hulu, yaitu meningkatkan peran aktif suami dan keluarga dalam menjaga kesehatan calon ibu, termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, atau pemenuhan kebutuhan pelayanan keluarga berencana.
 
"Kampanye ini sendiri bertujuan untuk mengerakkan orang-orang disekeliling ibu, terutama suami dan keluarga untuk aktif menemani melakukan pemeriksaan kehamilan dan siap me! mbawa ibu ke tenaga kesehatan mulai saat kehamilan, persalinan! dan nifas, serta mendukung ibu ber-KB," jelas dr. Anung
 
Sementara itu, Kampanye Peduli Kesehatan Ibu ini didesain selama sembilan bulan berturut-turut sesuai periode kehamilan seorang ibu, yaitu dimulai sejak April dan diakhiri pada peringatan Hari Ibu di Indonesia 22 Desember 2014.
 
Beberapa jenis kegiatan yang akan dilaksanakan berupa event, publikasi dan komunikasi, advokasi dan kemitraan, serta media sosial yang melibatkan pemangku kepentingan yang terkait dengan kesehatan ibu.
 
Selain itu, dilakukan juga kampanye melalui jejaring sosial dengan hashtag #Sayangibu. Hingga saat ini, telah tergabung sekira 15 kelompok media sosial yang akan berperan aktif dalam menggaungkan topik #SayangIbu di komunitas mereka.
(tty)

Source : http://health.okezone.com/read/2014/04/28/482/976906/aki-tinggi-kampanye-peduli-kesehatan-ibu-2014-dicanangkan