Selasa, 30 Juli 2013

"Waxing" Juga Bisa Memicu Infeksi


KOMPAS.com - Demi mendapatkan kulit yang mulus tanpa rambut, sebagian perempuan rela merasakan sakit dari tindakan mencabut rambut yang dikenal dengan istilah waxing. Namun waxing bukanlah tindakan yang tanpa risiko.

Pada tahun 2007, seorang perempuan di Australia nyaris tewas dari infeksi yang didapatkannya dari tindakan bikini waxing (pencabutan rambut kemaluan). Dan pada tahun 2009, pemerintah New Jersey melarang tindakan bikini waxing setelah dua warganya dirawat di rumah sakit setelah melakukannya.

Dr Michael Libman, direktur divisi penyakit menular di McGill University mengatakan, jika dilakukan dengan benar, tindakan waxing sebenarnya aman dan tidak akan berujung pada perawatan di rumah sakit. Namun tindakan waxing yang keliru akan meningkatkan risiko dermatitis, iritasi, bahkan peradangan pada folikel rambut sehingga memicu infeksi.

Menurut Libman, agar tidak berujung pada iritasi dan peradangan, tindakan setelah waxing perlu diperhatikan. "Pilihlah air hangat saat mandi seusai waxing, bukan air panas, dan hindari tanning, berenang, sauna, dan menggunakan fasilitas umum lainnya," ujarnya.

Selain itu, pastikan tempat yang memberikan layanan waxing memiliki sanitasi yang baik untuk meminimalisasi timbulnya infeksi. Serta, hindari waxing pada kulit yang terluka, iritasi atau terinfeksi.

Hal-hal seputar keamanan waxing yang perlu diperhatikan antara lain, kebersihan petugas, memakai sarung tangan karet saat melayani atau tidak; lap, spons, atau handuk yang digunakan, selalu diganti untuk setiap pelanggan atau tidak; alat-alat yang digunakan untuk waxing bersih atau tidak; dan keseluruhan tempatnya bersih atau tidak.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahan kimia yang digunakan sebelum melakukan waxing. Bahan-bahan kimia dapat berasal dari obat-obatan, kosmetik, atau produk lainnya.

Hindari produk yang mengandung alfa-hidroksil atau asam glikolik sebelum waxing pada wajah. Serta hindari juga tindakan tersebut saat sedang dalam pengobatan Retin A, Renova, atau Differin. Obat-obatan lainnya seperti antihistamin, tetrasiklin, kortison, dan pengobatan tiroid dapat meningkatkan sensitivitas selama waxing.

Source : http://health.kompas.com/read/xml/2013/07/30/1249500/.Waxing.Juga.Bisa.Memicu.Infeksi