(acuandherb.com)
Puasa pada penderita penyakit metabolik kronik, diabetes, dapat menyebabkan komplikasi. Secara tidak langsung, pola mengonsumsi obat dan pola makan pun mengalami perubahan. Seperti yang dikatakan oleh dr. Em Yunir, SpPD, KEMD, Sekretaris Jendral Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), hal itu lah yang kemudian menimbulkan komplikasi, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dehidrasi, ketoasidosis, dan trombosis.
Perubahan gaya hidup, seperti mengubah dosis obat oral atau insulin dan kurangnya asupan makanan akan meningkatkan risiko hipoglikemia. Dengan begitu, kadar gula darah dalam tubuh menjadi sangat rendah. Di sisi lain, makanan manis cenderung lebih banyak dikonsumsi pada saat berpuasa. Hal ini yang menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh terlalu tinggi (hiperglikemia).
Tak hanya itu saja, pada saat menjalankan ibadah puasa, pemasukan cairan dalam tubuh berkurang (dehidrasi). Akibatnya, darah lebih kental dan pembuluh darah bisa tersumbat (trombosis). Gula darah dalam tubuh bisa tidak terkontrol (ketoasidosis).
Tips Berpuasa Buat Diebetesi
Agar diabetesi tak terganggu selama puasa, Healthy Interactions, International Diabetes Federation (IDF), serta praktisi kesehatan terkemuka memberikan saran. Diabetesi cukup melakukan tiga hal, yaitu:
- Mengelola pola makan
- Minum obat secara teratur
- Berolahraga
Selain itu, Anda juga harus rutin memeriksa kadar gula darah Anda. Pada hari pertama puasa, cek gula darah sebelum sahur, 2 jam setelah sahur, jam 12 siang, dan setengah jam menjelang berbuka puasa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kadar gula dalam darah Anda tetap stabil.
(Mel)
Source : http://health.liputan6.com/read/628448/risiko-puasa-yang-harus-diwaspadai-diabetesi