Rabu, 10 Juli 2013

Perempuan Bekerja Shift Malam Sulit Hamil

TEMPO.CO, Southampton - Perempuan yang bekerja shift malam berisiko sulit hamil hingga 80 persen. Peneliti dari Southampton University, Inggris, menunjuk pola kerja ini punya risiko terhadap masalah kesuburan dan rentan keguguran.

"Bekerja dengan sistem pembagian ini akan mempengaruhi fungsi biologis, psikologis, dan sosial. Ada peningkatan risiko penyakit tertentu yang dialami pekerja dengan sistem shift," kata peneliti dari Southampton University, Linden Stocker, seperti dilansir Daily Mail, Rabu, 10 Juli 2013.

Penelitian itu menyebutkan, pekerja shift malam punya kecenderungan dua kali kurang subur dibanding pekerja bukan shift malam. "Jika hasil penelitian kami dibandingkan dengan penelitian lain, mungkin hal itu disebabkan ada implikasi bagi pekerja shift dan rencana reproduksi," kata dia.

Dalam studinya, peneliti melakukan survei pada lebih dari 100 ribu perempuan. Pekerjaan sistem shift meningkatkan risiko gangguan siklus menstruasi hingga 20 persen. Peluang keguguran juga meningkat hingga lebih dari 30 persen. Risiko susah hamil meningkat pesat pada perempuan dengan jadwal tetap bekerja di malam hari, yakni hingga 80 persen.

Stocker mengatakan, hal ini disebabkan gangguan waktu dan tidur. Pada jam-jam tertentu ketika tubuh perempuan bekerja terjadi proses dan fungsi penting dalam tubuh, seperti hormon produksi, suhu, tekanan darah, dan irama jantung.

Sebelumnya, World Health Organisation--badan PBB masalah kesehatan--merilis penelitian, bekerja dengan sistem shift bisa meningkatkan peluang perempuan terkena kanker payudara. Risiko ini terjadi lantaran pengurangan produksi hormon, sedangkan hormon ini menjaga tumor tetap terkelola secara normal.

Selain itu, peneliti dari Royal College of Physicians, Inggris, menyatakan adanya kaitan antara bekerja dengan sistem shift dengan kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah. Meskipun, Stocker mengklaim bahwa penelitian tentang hal itu baru pertama dilakukan pihaknya.

Pakar fertilitas dari Hammersmith Hospital, London Barat, Stuart Lavery, mengomentari penelitian Stocker yang menurutnya, terlalu dini mengatakan perempuan bekerja malam sulit hamil. "Tidak ada bukti kuat bahwa mengubah pekerjaan seseorang akan meningkatkan hasil reproduksinya," kata Stuart.

DAILY MAIL | AMIRULLAH

Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/07/10/060495101/Perempuan-Bekerja-Shift-Malam-Sulit-Hamil