Senin, 01 Juli 2013

Meningitis, Gadis Ini Kehilangan Tangan dan Kaki


INILAH.COM, Jakarta- Charlote, gadis kecil berusia lima tahun, harus kehilangan kedua tangan dan kaki akibat meningitis. Kini ia sangat gembira karena bisa berjalan, bahkan berlari, dengan bantuan kaki palsu dari prostetik.

Kini Charlote pun bisa bergambung bersama teman-teman sebayanya untuk bermain di taman. Tak hanya berjalan dan berlari, kaki palsu dengan pisau prostetik sebagai tapak kakinya memungkinkan Charlote berlompat-lompatan.

Charlote terkena meningitis ketika berusia dua tahun. Pada Desember 2010 sang ibu, Jenny Daniels langsung memanggil ambulans ketika menemukan anaknya memiliki ruam-ruam merah di dada dan beberapa bagian tubuh lainnya, ia tahu itu adalah tanda-tanda meningitis.

Awalnya Jenny hanya memberi tahu kemungkinan terburuk bahwa ia bisa kehilangan semua jari-jari tangan dan kaki karena ia juga menderita septicaemia, yaknibakteri pathogen yang membawa penyakit masuk ke dalam tubuh dan berada di dalam darah, dan menyebabkan peradangan karena infeksi).

Namun hal lebih buruk yang terjadi. Charlote harus kehilangan kedua tangan dan kakinya.

"Kami memanggil ambulans dan mereka memberi antibiotik. Jika dia tidak mendapatkan antibiotik sesegera mungkin, itu bisa menjadi cerita yang sangat berbeda," kata Jenny seperti dilansir dari dailymail.

Awalnya setelah keluar dari rumah sakit, Charlote dibekali sepasang kaki palsu. Namun bentuknya yang sangat kaku membuat Charlote tetap tak bisa berjalan meski sudah berlatih hingga 14 bulan.

Namun kini ia bisa tersenyum lebar karena sebuah klinik ortopedi menyumbangkan sepasang kaki prosthetist. Kaki yang terbuat dari serat karbon yang banyak dipakai oleh athlet lari tanpa kaki atau Paralympians.

Kaki itu tak hanya memungkinkan bagi Charlote berjalan, tapi juga berlari dan bahkan melompat-lompat.

"Saya senang bisa berjalan, itu benar-benar baik," kata Charlote. [mor]

Source : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2005180/meningitis-gadis-ini-kehilangan-tangan-dan-kaki