Senin, 15 Juli 2013

Mengapa Gorengan Bikin Kecanduan?

TEMPO.CO, Jakarta - Gorengan telah menjadi menu berbuka puasa yang tak bisa dilewatkan oleh sebagian orang Indonesia. Padahal, gorengan merupakan makanan yang tidak boleh dimakan saat berbuka puasa. Pasalnya, gorengan memiliki indeks glikemik tinggi. Ini akan membuat gula darah naik dengan sangat cepat dan turun dengan cepat pula.

Meskipun demikian, gorengan dan juga makanan kaya glukosa lainnya sangat sulit dihindari. Kita dibuat seakan ketagihan. Ternyata, memakan makanan seperti ini mempengaruhi pusat saraf yang akhirnya menimbulkan ketagihan.

"Makanan dengan indeks glikemik tinggi (GI) akan mengaktifkan daerah di otak," tulis situs Women's Health Magazine, Selasa, 9 Juli 2013. Ternyata, daerah ini juga akan aktif bila mengkonsumsi zat adiktif atau melakukan perjudian. Ini berarti, makanan tinggi indeks glikemik juga membuat kecanduan seperti halnya zat adiktif dan perjudian.

Pada studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini, peneliti memberikan susu kocok kepada 12 orang obesitas, beberapa di antaranya susu kocok rendah GI. Empat jam kemudian, orang yang minum susu kocok rendah GI merasa lapar, memiliki kadar gula darah yang lebih rendah, dan memiliki aktivitas yang meningkat pada bagian otak yang berhubungan dengan hasrat dan kecanduan.

Memang, makan makanan tinggi GI tidak bisa disamakan dengan berjudi atau mengkonsumsi obat-obatan. Namun, Belinda Lennerz, MD, PhD, peneliti dari Children's Hospital di Boston, menyatakan makan makanan tinggi GI akan menyebabkan gula darah naik secara drastis, kemudian turun.

Hal ini akan memicu aktivitas pusat kesenangan pada otak yang menyebabkan seseorang bernafsu untuk kembali makan dan memenuhi hasratnya itu.

Namun demikian, ini tidak berarti makanan selalu bersifat adiktif seperti alkohol atau kokain. Pasalnya, makan merupakan kebutuhan dasar. Meskipun sering kali kesenangan dan frustrasi juga menjadi alasan seseorang untuk makan. Perilaku seperti ini, ditambah dengan peningkatan aktivitas otak pada pusat kontrol "mengidam", menunjukkan bahwa risiko "kecanduan makanan" berpotensi menjadi nyata.

WOMEN'S HEALTH MAGAZINE | ANINGTIAS JATMIKA

Terhangat:
Korupsi Proyek Hambalang | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap

Baca juga:
BlackBerry Z10 Kini Dibanderol Rp 990 Ribu
Gaji Orang Tua, Separuh Lulusan SNMPTN UGM Bohong
KPU Voting, Khofifah Gagal Lolos ke Pilgub Jatim
Pemeran Finn Hudson Glee Ditemukan Tewas di Hotel

Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/07/15/060496558/Mengapa-Gorengan-Bikin-Kecanduan