Rabu, 03 Juli 2013

Mengajari Anak Ibadah Puasa


Kompas.com - Menahan lapar dan haus selama berpuasa bisa mengajarkan anak-anak arti pengendalian diri, disiplin dan juga kesabaran. Tetapi jangan paksa anak berpuasa.

Tidak seperti orang dewasa, tubuh anak memiliki keterbatasan. Menurut ahli gizi dr.Tirta Prawita Sari, kemampuan hati untuk menyimpan cadangan makanan pada anak-anak belum maksimal.

"Pada anak, cadangan makanan akan habis dalam waktu 4 jam," katanya di acara seminar mengenai puasa yang diadakan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia di Jakarta, Selasa (2/7/13).

Karena itu, Tirta menyarankan orangtua mengajak anak belajar berpuasa, bukan 'memaksanya' berpuasa. Untuk anak yang hendak belajar puasa, Tirta menyarankan puasa setengah hari.

Orangtua juga tidak disarankan memasang target puasa pada anak. "Jangan janjikan hadiah pada anak bila puasanya penuh. Dikhawatirkan anak terpacu puasa, tapi kondisinya tidak sehat," katanya.

Seorang anak sebetulnya harus makan 4 jam sekali. Makanan selingan berguna mengganti gula darah yang hilang selama beraktifitas. Sebaiknya pilih makanan selingan yang rendah gula dan garam.

Pada anak yang sudah berusia 9-10 tahun, fungsi hatinya sudah semakin baik sehingga umumnya mereka bisa berpuasa penuh. "Tapi kondisi ini tidak sama pada tiap anak," imbuhnya.

Anak usia sekolah setiap harinya membutuhkan sekitar 3.000 kalori. Bila hendak berpuasa setengah hari, sebaiknya asupan dibagi antara sahur, makan siang, makan malam, dan camilan. Pilihlah menu makanan yang lebih lambat dicerna sehingga perut anak terasa kenyang lebih lama.

"Jangan lupa makan sayur dan buah. Biasakan juga pada anak untuk tidak balas dendam dengan makan secara berlebihan saat berbuka puasa," katanya.

Source : http://health.kompas.com/read/xml/2013/07/03/1309227/Mengajari.Anak.Ibadah.Puasa