Kamis, 18 Juli 2013

Melalui Fesyen, Dian Pelangi Lakukan Syiar

TEMPO.CO, Jakarta -Jalan hidup orang memang tidak pernah ada yang tahu. Dian Pelangi mengatakan seolah-olah dia baru selesai lari sejauh 5 kilometer sebelum tiba di belakang panggung. Napasnya cepat. Ia panik karena acaranya mundur 30 menit. Namun ia tampak mencoba "kalem" dengan duduk sembari mengulum permen rasa mint. Sesekali, ia menelepon suaminya yang wira-wiri di depan dan belakang panggung.

Malam itu, Dian Pelangi memakaikan sendiri jilbab dan pakaian rancangannya di kepala para model. Beberapa dari mereka adalah selebritas. Sebanyak 100 koleksi ia siapkan. Persiapan itu ia lakukan selama tiga bulan. Dian ingin pertunjukan tunggal pertamanya itu berjalan sempurna. "Aku ini perfeksionis," kata Dian yang ditemui di Gandaria City, Jakarta beberapa waktu lalu. Dia berganti baju kurung kuning dengan rok lebar perak abu-abu.

Dalam merancang, Dian selalu menghindari bahan transparan dan desain yang membentuk tubuh. Yang paling utama, aurat harus tertutup. Itu sudah menjadi pakemnya. Namun, sesuai dengan nama labelnya, Dian Pelangi, ia selalu menyematkan corak warna-warni pada setiap rancangannya. Sedikitnya ada dua warna dalam setiap desain yang ia buat.

Rancangan Dian sudah menjelajah hingga Dubai (Uni Emirat Arab), Kairo (Mesir), Amman (Yordania), London (Inggris), Perth (Australia), Hannover (Jerman), Paris (Prancis), Singapura, dan masih banyak lagi. Dian Pelangi memiliki 14 cabang butik yang tersebar di 13 kota di seluruh Indonesia dan Malaysia. Total, kata Dian, dalam sebulan, perusahaannya bisa memproduksi 1.000 potong baju. Permintaan ini bisa meningkat lima kali lipat selama Ramadan.

Dian mengaku senang bisa mengilhami kaum Muslimah dalam berbusana. Kini, busana muslim sudah dianggap trendi dan tidak kampungan. Prinsip dia, syiar tidak mesti dilakukan di masjid, tapi bisa juga dilakukan di mal dengan memakai busana muslim yang menarik. "Kalau usaha kita tampil di depan manusia besar, pastinya tampil di depan Allah bisa lebih besar lagi," kata pendiri Hijabers Community ini.

Pergelaran busana milik Dian ditutup dengan parade sekitar 120 model. Saat penutupan, Dian tidak naik panggung sendiri. Ia mengajak seluruh keluarganya, sementara ratusan penonton langsung berdiri dan memberi tepuk tangan meriah. Beberapa perancang mode papan atas terlihat hadir, salah satunya Musa Widyatmodjo. "Senang banget semuanya lancar. Semoga jadi inspirasi untuk teman-teman muslimah," katanya.

Bagi Dian, inspirasi bisa datang dari mana saja, antara lain foto, bunga, sketsa, buku, dan majalah. Dian juga mengaku banyak terinspirasi oleh karya-karya fotografi.

Cita-cita terbesarnya adalah menggelar pertunjukan busana di Amerika Serikat. Lewat fesyen, ia ingin mengubah jalan pikiran orang Barat dengan menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang modern dan moderat.

Jalan menuju ke sana sudah menemui titik terang. Komunitas muslim di Amerika mengundangnya. "Saya diundang ke California. Akhir tahun ini, aku ingin penuhi hal itu," katanya dengan nada begitu gembira.

HERU TRIYONO

Berita Terhangat
Hambalang Jilid 2
Bursa Capres 2014
Aksi Liverpool di GBK
Eksekutor Cebongan
Rusuh Nabire

Berita Lain
Facial Siput untuk Anti-Penuaan
Rahasia Kecantikan Wanita Prancis
Facial Lendir Siput Jadi Tren Kecantikan di Jepang

Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/07/17/110497356/Melalui-Fesyen-Dian-Pelangi-Lakukan-Syiar