Kamis, 04 Juli 2013

Lupakan Kopi, Musik Klasik Juga Bisa Diandalkan Agar Lebih Konsentrasi

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Jika sedang banyak pekerjaan, seringkali seseorang mengalami kesulitan untuk fokus dan konsentrasi. Minum kopi pun dijadikan solusi. Nyatanya menurut studi terbaru, mendengarkan musik klasik akan jauh lebih membantu.

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa mendengarkan minuet, salah satu gaya musik klasik yang diciptakan oleh Mozart, dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi. Tak hanya bagi usia muda, tetapi juga pada usia senja. Demikian dikutip dari Daily Mail, Kamis (4/7/2013).

Para ilmuwan mengatakan temuan ini membuktikan bahwa musik memainkan peran penting dalam perkembangan otak manusia.

"Musik berevolusi untuk membantu mengatasi keadaan stres yang timbul dalam kehidupan seseorang," ungkap Prof Nobuo Masataka dari Kyoto University, Jepang, dan Dr Leonard Perlovsky dari Harvard University, yang memimpin penelitian ini.

Tim peneliti melakukan pengkajian terhadap 25 anak laki-laki yang berusia antara 8-9 tahun serta 25 lansia yang berusia antara usia 65-75 tahun. Mereka semua diminta untuk menyelesaikan tugas yang disebut sebagai 'Stroop'.

Tugas Stroop adalah tes yang dikenal telah digunakan untuk menyelidiki kinerja mental seseorang. Pada tes ini peserta diminta untuk mengidentifikasi warna dari kata-kata. Tantangannya adalah mengidentifikasi warna yang benar ketika mereka diminta untuk menyebutkan sebuah kata dengan warna yang berbeda.

Sebagai contoh, kata 'merah' dapat ditulis dalam warna biru, namun peserta harus mengucapkan kata 'merah'.

Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali. Kali pertama diuji sambil dimainkan minuet Mozart tanpa modifikasi sebagai musik latar belakang; kali kedua dimainkan minuet Mozart versi modifikasi, yaitu dari musik yang sama namun dengan interval disonan (tidak teratur); dan kali ketiga tidak dimainkan musik apapun, hanya ada keheningan.

Hasilnya, kedua kelompok usia mampu mengidentifikasi warna yang benar lebih cepat dan lebih sedikit kesalahan saat didengarkan musik minuet Mozart tanpa modifikasi. Ketika musik dimainkan disonan, waktu reaksi secara signifikasn menjadi lebih lambat dan tingkat kesalahan pun meningkat.

Para ilmuwan mengatakan bahwa 'ketidaksukaan' alami otak terhadap musik disonan dan keharmonisan musik Mozart menunjukkan pentingnya efek musik pada fungsi kognitif. Hal ini juga menunjukkan bahwa musik yang klasik dan harmonis bisa membantu orang-orang untuk lebih fokus.

Wolfgang Amadeus Mozart secara universal digambarkan sebagai pencipta musik yang kompleks, memiliki melodi indah, dan kaya dalam harmoni. Komposer asal Austria, sekaligus pemain keyboard, biola, dan konduktor ini meninggal di usia 35 tahun. Seumur hidupnya, Mozart telah menciptakan lebih dari 600 buah lagu klasik.

Studi ini telah membuktikan bahwa komposisi dalam musik klasik ciptaan Mozart telah memberikan manfaat kognitif dan ilmuwan menyebutnya sebagai 'Mozart Effect'.

(vit/vta)

Source : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2e2c916f/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A70C0A40C0A70A9420C22920A980C7630Clupakan0Ekopi0Emusik0Eklasik0Ejuga0Ebisa0Ediandalkan0Eagar0Elebih0Ekonsentrasi/story01.htm