Senin, 22 Juli 2013

Laksa Gordon Ramsay Kalah dari Kaki Lima

INILAH.COM, Singapura - Gordon Ramsay mungkin jago meracik kepiting pedas, namun ia keok ketika bikin nasi ayam dan laksa.

Ajang adu masak diadakan di Newton Hawker Centre di Singapura awal Juli lalu. Restoran dan pedagang kaki lima setempat berhadapan dengan koki populer asal Inggris tersebut. Ramsay dikenal memiliki banyak restoran kelas atas, seperti Restaurant Gordon Ramsay di London yang dianugerahi tiga bintang Michelin.

Hari itu, menurut The Straits Times, ribuan warga Singapura mengantre di Newton Hawker Centre untuk mencicipi hasilnya. Beberapa di antaranya rela mengantre sejak pukul 1 pagi. Namun, hanya seribu orang pertama yang beruntung mencobanya.

Para pencicip ini berfungsi ganda sebagai juri. Mereka akan memberikan suaranya bagi koki yang paling mumpuni dalam memasak tiga makanan favorit Singapura. Hasilnya, kepiting pedas versi Ramsay memang lebih enak ketimbang versi asli, namun laksa dan nasi ayam Hainan buatannya masih kalah dari versi Singapura.

Sebelumnya, Ramsay menghabiskan dua hari bersama tiga koki pesaingnya untuk belajar masakan khas mereka: Foo Kui Lian dari Tian Tian Hainanese Chicken Rice di pasar Maxwell; Ang Kiam Meng dari jaringan restoran Jumbo Seafood; dan Ryan Koh dari 329 Katong Laksa. Ramsay kemudian menciptakan versinya sendiri untuk tiga masakan tersebut.

Tiga menu itu merupakan hasil pilihan sekitar 2,5 juta warga Singapura yang memberikan suara untuk memilih menu tantangan bagi Ramsay dalam kompetisi yang digelar oleh Singapore Telecommunications tersebut. Kepiting pedas, nasi ayam Hainan, dan laksa menang atas masakan tradisional favorit lainnya seperti char kway teow dan nasi lemak.

Singapura sendiri memiliki beberapa restoran berkelas yang dikelola oleh nama-nama terkenal seperti Wolfgang Puck, Mario Batali, dan Jason Atherton, anak didik Ramsay. Namun beberapa makanan lokal terbaiknya dapat ditemukan di pasar jajanan kaki lima, dibuat oleh ahli yang telah memperbaiki resepnya secara turun-temurun.

Tidak seperti negara Asia lainnya seperti Hong Kong dan Jepang, Singapura tak memiliki panduan Michelin lokal sehingga tidak ada restoran berstandar bintang Michelin. "Dengan yakin saya mengatakan warga Singapura memiliki banyak kebanggaan: makanan sederhana yang asli dan otentik dengan kualitas yang menakjubkan dan penuh rasa," ujar Ramsay dalam sebuah konferensi pers usai kompetisi. Ia juga menyatakan kesulitannya dalam memahami kerumitan laksa.

Untuk opsi makan enak di Singapura saat ini, ia memiliki pesan bagi turis Singapura: "Jika Anda ingin merasakan makanan Singapura sejati, pergilah ke pusat makanan jalanan." ujarnya.

Source : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2012747/laksa-gordon-ramsay-kalah-dari-kaki-lima