Sabtu, 20 Juli 2013

Kanker Paru Bukan Hanya Penyakitnya Perokok


KOMPAS.com
 — Meski merokok diketahui dapat meningkatkan risiko kanker paru, penyakit itu kini bukan hanya "penyakitnya" perokok. Data terbaru menunjukkan, saat ini 20 persen dari pasien kanker paru merupakan orang yang tidak merokok.

Sebuah studi yang dipublikasi dalam The Lancet Oncology menemukan, jumlah perokok yang terus turun membuat prevalensi penyakit yang berhubungan dengan rokok, termasuk kanker paru, juga menurun. Namun, jumlah non-perokok yang mengalami kanker paru tetap, maka persentasenya menjadi besar dibandingkan dengan jumlah perokok yang menurun.

Kanker paru memang bukan hanya dipicu oleh asap rokok. Polusi udara dan paparan asbes juga bisa memicu kanker paru.

Salah satu peneliti studi dr Harpal Kumar mengatakan, belum lama kita tahu, sembilan dari sepuluh penderita kanker paru terkait dengan rokok. Namun, kini perbandingannya jadi delapan dari sepuluh.

"Orang cenderung berpikir kanker paru hanya merupakan penyakit perokok, padahal tidak. Itu adalah masalah signifikan yang dapat meningkat di seluruh dunia," ujarnya.

Kumar mengatakan, kanker paru merupakan yang mematikan. Pasalnya hampir tidak bisa dilakukan perbaikan pada pasiennya setelah dilakukan pengobatan. Terlebih lagi, penyakit ini sering kali terlambat untuk didiagnosis.

Studi yang dilakukan selama sembilan tahun tersebut menganalisis tumor dari 850 pasien kanker paru. Para peneliti mempelajari tentang variasi genetik di antara setiap tumor pada pasien yang berbeda.

Ketua tim peneliti Profesor Charlie Swanton dari Cancer Research UK's London Research Institute dan University College London mengatakan, mengobati pasien paru memang sulit, tetapi dia dan timnya berharap dapat mengubahnya.

Belum lama ini sebuah studi mengungkap, paparan polusi kendaraan tingkat rendah dapat meningkatkan risiko kanker paru.

Source : http://health.kompas.com/read/xml/2013/07/20/1317470/Kanker.Paru.Bukan.Hanya.Penyakitnya.Perokok