Selasa, 02 Juli 2013

Ini Sebabnya Seks Lebih Banyak Dilakukan di Malam Hari dan Akhir Pekan

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Tidak ada ketentuan atau aturan yang mengharuskan kapankah sepasang insan manusia bercinta. Tapi ada beberapa persamaan yang dijumpai pada kebanyakan orang, yaitu memiliki waktu-waktu tertentu untuk bercinta.

Hasil penelitian menemukan bahwa aktivitas seks paling banyak dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu, lalu meningkat lagi walau kecil pada Senin pagi. Sebuah penelitian lain tahun 1982 yang dilakukan ilmuwan dari University of California menemukan bahwa mayoritas orang melakukan hubungan seks di malam hari.

Peneliti mengumpulkan data dari 78 orang pasangan yang baru saja menikah selama 12 bulan lalu menanyai rutinitas aktivitas seksualnya. Hasilnya, para peneliti menemukan tingkat hubungan seksual agak konstan selama hari kerja, namun terjadi peningkatan besar pada akhir pekan.

"Sebanyak 58 persen dari semua hubungan seksual dalam penelitian terjadi pada malam hari. Kami menyadari bahwa kecenderungan aktivitas seksual di malam hari menunjukkan ada komponen sosial yang mempengaruhi," kata peneliti, John Palmer seperti dilansir Medical Daily, Senin (1/7/2013).

Penelitian lain yang juga dilakukan ilmuwan dari University of South Carolina menemukan bahwa puncak aktivitas seksual di malam hari ditemukan pada hari Sabtu dan Minggu sekitar pukul 23:00 - 01:00, juga pada hari Senin pukul 06:00. Penelitian ini mengungkapkan alasan mengapa kebanyakan peserta memilih bercinta di malam hari.

Sebanyak 30 persen peserta mengatakan bahwa pekerjaan dan jadwal keluarga adalah penyebabnya. Sebanyak 28 persen menjawab alasannya karena merasa lebih seksi. Sebanyak 23 persen menjawab karena baru bisa bertemu pasangan dan 16 persen menjawab melakukan seks karena karena sudah di tempat tidur.

Pada spesies lain, proses reproduksi tergantung pada hormon yang dikendalikan oleh organ reproduksi. Hormon ini menentukan waktu kawin terkait siklus ovulasi sang betina. Tapi pada manusia, kecenderungan ini sangat berbeda dan amat bergantung pada faktor lingkungan, misalnya konstruksi sosial, hari kerja, dan preferensi pribadi.

Jika primata berhubungan seks pada waktu yang salah, mereka rentan terhadap serangan predator. Sementara pada manusia, melakukan seks di tempat umum atau di depan anak-anak akan membuatnya rentan ditangkap, dipenjara, dan dikucilkan.

Selain itu, karena manusia melakukan seks untuk alasan lain selain reproduksi, ada ketakutan akan kehamilan, terutama ketika biaya membesarkan anak begitu tinggi. Manusia adalah satu-satunya spesies yang secara aktif menghindari kehamilan dan menganggapnya sebagai konsekuensi dari aktivitas seksual, bukan sarana untuk mengirimkan informasi genetik kepada keturunan.

(pah/vit)

Source : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2e0b270d/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A70C0A10C20A0A1160C22895330C1390A0Cini0Esebabnya0Eseks0Elebih0Ebanyak0Edilakukan0Edi0Emalam0Ehari0Edan0Eakhir0Epekan/story01.htm