Selasa, 02 Juli 2013

Garam dalam Makanan Cepat Saji Masih Tinggi


KOMPAS.com -Kadar garam tinggi pada makanan siap saji makin perlu diwaspadai. Menurut studi baru dalam JAMA Internal Medicine, kadar garam meningkat pada semua restoran makanan siap saji dan makanan olahan yang disurvei antara tahun 2005 hingga 2011.

National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan untuk mengurangi asupan sodium guna memangkas risiko hipertensi. Hipertensi diketahui merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit jantung, stroke, atau ginjal. Hampir 80 persen garam yang dimakan pada umumnya berasal dari makanan olahan di restoran makanan siap saji.

Para peneliti mengatakan, survei yang dimuat dalam JAMA Internal Medicine menunjukkan kadar garam dari ratusan produk makanan cepat saji dalam periode waktu tertentu.

Para peneliti mengukur kadar garam dari 402 makanan siap saji dari 78 restoran di tahun 2005, 2008, dan 2011. Mereka menemukan ada beberapa produk makanan yang mengalami peningkatan kadar garam secara dramatis yaitu paling tidak 30 persen bahkan lebih. Pada makanan siap saji, kadarnya meningkat rata-rata 2,6 hingga 3,5 persen.

Penulis studi dr. Stephen Havas mengatakan, studi menunjukkan bahwa industri makanan telah mengubah beberapa perubahan terkait kandungan makanannya.

Kandungan garam dalam kentang goreng di restoran cepat saji meningkat hingga sepertiganya dari tahun 2005 hingga 2011. Hal tersebut membuat french fries merupakan makanan yang paling tinggi peningkatan kadar garamnya. Sedangkan kadar garam pada burger berbeda-beda kenaikannya tergantung pada restorannya.

Beberapa perusahaan merencanakan untuk mengurangi kadar garam dalam produknya hingga 25 persen di tahun 2015. Namun menurut para peneliti, dibutuhkan intervensi dari pemerintah agar rencana tersebut dapat terencana sesuai harapan.

Para peneliti menulis, untuk melindungi kesehatan konsumen dibutuhkan aksi regulasi kuat guna menurunkan kadar garam dalam makanan olahan dan makanan cepat saji di restoran.

"Kadar garam harus perlahan menurun dalam kurun waktu 10 tahun sehingga konsumsi garam dapat ditekan hingga paling tidak menurun 50 persen," simpul mereka.

Source : http://health.kompas.com/read/xml/2013/07/02/1002585/Garam.dalam.Makanan.Cepat.Saji.Masih.Tinggi