Jumat, 19 Juli 2013

Anggota Geng Cenderung Alami Gangguan Mental

TEMPO.CO, London - Anak muda yang terlibat dalam sebuah geng, secara signifikan lebih cenderung mengalami gangguan mental dan memerlukan bantuan psikiater dibanidingkan kelompok anak muda lainnya, demikian sebuah studi di Inggris mengungkapkan.

Studi ini mensurvei 108 orang anggota geng dan menemukan bahwa setengah dari mereka mengalami gangguan kelelahan, lebih dari 85 persen mengalami gangguan kepribadian dan 25 persennya secara positif mengalami psikosis. Studi yang dipublikasikan di American Journal of Psychiatry ini mengungkapkan bahwa terpapar kekerasan menyebabkan masalah kesehatan mental bagi mereka.

Para ahli mengatakan bahwa kesempatan untuk membantu anak-anak muda ini cenderung menghilang. Riset yang dilakukan oleh tim dari Queen Mary, University of London mensurvei 4.664 orang pria di Inggris berusia 18 tahun hingga 34 tahun.

Para ilmuwan melibatkan sebagian pria yang daerahnya dikenal mempunyai banyak anggota geng seperti Hackney dan Glasgow East, dari area dengan populasi etnis minoritas yang tinggi dan area dengan masalah sosial yang tinggi. Dari total contoh yang dilibatkan sebanyak 3.284 orang mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami kekerasan selama lima tahun terakhir. Sebanyak 1.272 orang diserang orang lain atau terlibat dalam perkelahian dan 108 orang mengatakan bahwa mereka saat ini terlibat dalam geng.

Hasil dari penelitian ini juga ditemukan, anggota geng dan pria yang suka kekerasan lebih cenderung mengalami gangguan mental dan disarankan untuk meneriima pelayanan psikiater.

Ketua penulis hasil studi dan director of the forensic psychiatry research unit di Queen Mary, University of London, Profesor Jeremy Coid, menjelaskan kecenderungan penyebabnya.

"Ini kemungkinan disebabkan dari tingginya level gangguan kelelahan dan psikosis, yang dilanjutkan dengan post-traumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan paparan kekerasan yang paling sering terjadi," Kata Prof. Coid seperti dikutip situs BBC edisi 12 Juli 2013.

Hasil riset juga menemukan bahwa dari 108 orang yang terlibat dalam survei ini , sepertiganya berusaha untuk melakukan bunuh diri. Hal ini, kata Prof Coid, kemungkinan ada hubungannya dengan konsep kekerasan impulsif yang mempengaruhi sebelum dan sesudahnya.

Namun, hasil riset ini menunjukkan bahwa depresi adalah hal yang sangat signifikan terlihat di antara anggota geng dan pria yang suka kekerasan.
Andy Bell, deputy chief executive dari Centre for Mental Health, mengatakan bahwa mereka pernah melakukan riset sendiri mengenai masalah ini dan menemukan tingginya masalah kesehatan dan sosial di antara anak lelaki dan anak perempuan yang menjadi anggota geng.

"Sangat jelas bahwa mereka mempunyai sangat banyak masalah dalam hidup mereka, seringkali berhubungan dengan obat-obatan, alkohol dan kekurangan makanan di rumah, semua itu berkontribusi pada buruknya kesehatan mental," ujar Bell.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:
Cerita Batik Nelson Mandela
5 Hal yang Membuat Nyamuk Menyukai Anda
5 Kebiasaan Yang Bikin Cepat Tua
Stocking Seram Ala Kaki Zombie 
Hati-hati Sebelum Beri ASI Orang Lain pada Bayi 
Ramadan: Selamat Tinggal Rokok  

Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/07/19/060497754/Anggota-Geng-Cenderung-Alami-Gangguan-Mental