Kamis, 13 Juni 2013

Waspadai Restless Legs Syndrome Bagi Pria

PRIA yang mengalami restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah memiliki resiko meninggal dunia lebih tinggi daripada yang tidak. Hal ini seperti menurut yang diungkapkan penelitian dari the medical journal of the American Academy of Neurology.
 
Mereka mengatakan kelainan RLS ditandai dorongan yang tidak tertahankan untuk menggerakkan kaki dan sering menyebabkan kaki terasa terbakar, bergerak menarik selimut di atas kasur.
 
Menurut penulis penelitian Xiang Gao, MD, PhD bersama Harvard School of Public Health dan Harvard Medical School mengatakan bahwa RLS mempengaruhi lima sampai 10 persen orang dewasa di seluruh negeri.
 
"RLS mempengaruhi lima sampai 10 persen orang dewasa di seluruh negeri, dan studi kami menyoroti pentingnya mengenali penyakit ini, tetapi kurang terdiagnosis," ujar Gao yang dikutip Medicalxpress.com, Kamis (13/6/2013).
 
Pada penelitian ini, 18.425 laki-laki dengan usia rata-rata 67 tahun tidak memiliki diabetes, arthritis atau gagal ginjal dievaluasi terhadap RLS. Hasilnya, pada awal penelitian sebanyak 690 laki-laki atau 3.7 persen memenuhi criteria untuk sindrom kaki gelisah. Kemudian, selama delapan tahun studi tindak lanjut, 2.765 orang dari peserta meninggal, lalu dari orang-orang dengan RLS 171 atau 25 persen meninggal selama penelitian, dibandingkan dengan 2.594 atau 15 persen dari 0rang-orang yang tidak memiliki RLS.
 
Penelitian ini menemukan bahwa pria dengan RLS memiliki hampir 40 persen peningkatan resiko kematian dibandingkan dengan pria tanpa RLS, hubungannya turun hanya sedikit setelah disesuaikan pada faktor indeks massa tubuh, gaya hidup, kondisi kronis, kurang tidur dan gangguan tidur lainnya.
 
Selanjutnya ketika para peneliti mengesampingkan orang dengan kondisi kronis seperti, kanker, jantung, dan tekanan darah tinggi dari analisis, hubungan antara RLS dan peningkatan resiko kematian meningkat menjadi 92 % lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tanpa RLS.
 
"Peningkatan mortalitas pada RLS lebih sering dikaitkan dengan penyakit pernafasan, penyakit endokrin, penyakit gizi dan imunologi. Melalui penelitian ini, kita perlu mengetahui mengapa dan bagaimana RLS menyebabkan resiko kemungkinan meninggal lebih awal tinggi," tandas Gao
(uky)

Source : http://health.okezone.com/read/2013/06/13/482/821375/waspadai-restless-legs-syndrome-bagi-pria