Selasa, 25 Juni 2013

Studi di Inggris Ini Sebut Nonton TV Tingkatkan Nilai Sekolah Anak

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Berjam-jam di depan televisi diketahui dapat mempengaruhi kepribadian, menurunkan kondisi kesehatan karena kurangnya aktivitas fisik, serta mempengaruhi kinerja otak anak. Namun sebuah studi yang lain daripada yang lain mengatakan menonton televisi justru dapat meningkatkan performa anak di sekolah.

Bahkan studi yang sama juga menemukan bahwa peraturan yang ditetapkan orang tua demi meningkatkan kemampuan akademik anak seperti mengatur pola makan dan pola tidur anak secara teratur tidaklah memberikan perbedaan yang signifikan bagi si anak.

Hal ini dikemukakan tim peneliti dari University of London, Inggris. Yang tak kalah mengejutkan, secara gamblang peneliti juga menyatakan bahwa anak-anak yang menonton televisi selama tiga jam lebih dalam sehari justru memiliki kekuatan pikiran (brain power) tiga bulan lebih 'maju' dibanding anak-anak yang menonton kurang dari satu jam sehari.

Ketua tim peneliti, Dr. Alice Sullivan yang juga peneliti senior di Institute of Education, University of London pun mengakui jika hasil studi ini, terutama yang berkaitan dengan durasi menonton televisi, memang 'bertentangan dengan ekspektasi'.

"Dari sini kami juga menemukan bahwa nilai edukasional dari aktivitas menonton televisi yang dilakukan anak-anak tampaknya telah lama 'diremehkan'. Padahal menonton televisi dapat membantu menambah kosakata baru pada anak-anak," kata Dr. Sullivan seperti dilansir Daily Mail, Senin (24/6/2013).

Sepakat dengan temuan ini, pakar literasi, Sue Palmer yang juga penulis buku Toxic Childhood mengatakan, "Jika televisi menjadi aktivitas standar bagi anak-anak, maka mereka berpeluang lebih kecil menjadi individu-individu yang monoton."

Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan pengamatan terhadap 11.000 anak dari Inggris yang diamati sejak lahir sampai berusia tujuh tahun sebagai bagian dari studi jangka panjang bertajuk Millennium Cohort Study. Dalam studi yang membandingkan anak-anak dari kelas sosial yang sama dan pola makan yang teratur ini, peneliti menemukan bahwa manfaat dari pola makan yang teratur terhadap kemampuan membaca dan menulis anak hanya berlaku selama enam minggu saja.

Sedangkan pengaturan pola tidur pada anak ternyata hanya memberikan manfaat selama dua bulan pertama saja. Artinya peneliti mengatakan bahwa pengaturan pola makan dan pola tidur anak tidaklah dapat memberikan manfaat yang signifikan dan bertahan lama bagi kemampuan akademis si anak.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Sociology.

(vta/vta)

Source : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2db713db/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C240C1935350C22829430C130A10Cstudi0Edi0Einggris0Eini0Esebut0Enonton0Etv0Etingkatkan0Enilai0Esekolah0Eanak/story01.htm