Selasa, 18 Juni 2013

Sarapan Turunkan Risiko Diabetes

TEMPO.CO , Jakarta:Sarapan setiap hari bisa membantu wanita yang obesitas untuk menurunkan risiko penyakit diabetes, demikian sebuah penelitian kecil terbaru menunjukkan.

Ketika wanita tidak sarapan, mereka mengalami resistensi insulin, sebuah kondisi yang membuat seseorang membutuhkan lebih banyak insulin dari gula darah mereka untuk berada dalam kondisi normal, demikian diungkapkan ketua peneliti Dr. Elizabeth Thomas, instruktur kesehatan di University of Colorado.

Dalam penelitian ini,resistensi insulin ini bersifat jangka pendek tetapi ketika kondisi ini kronis, maka hal tersebut merupakan risiko diabetes, ungkap Thomas seperti dikutip situs Health Day edisi 16 Juni 2013. Ia menambahkan bahwa temuan terbarunya itu akan ditampilkan dalam pertemuan tahunan Encodrine Society di San Fransisco.

"Sarapan makanan sehat itu bermanfaat," ujar Thomas. "Ia tak hanya membantu Anda mengontrol berat badan tetapi juga menghindarkan diabetes."

Menurut American Diabetes Association, diabetes dialami oleh lebih dari 18 juta orang Amerika. Kebanyakan adalah diabetes tipe 2, yakni suatu kondisi ketika tubuh tidak cukup memproduksi insulin atau tidak menggunakannya secara efektif. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko terjadinya diabetes.

Namun penelitian terbaru ini hanya melibatkan sembilan wanita sebagai partisipan, usia mereka adalah 29 tahun dan semuanya mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Thomas mengukur level insulin mereka dan gula darah pada dua hari yang berbeda, yakni setelah mereka makan siang. Pada hari pertama, mereka sarapan sedangkan hari lainnya mereka tidak sarapan.
Level glukosa umumnya meningkat setelah makan dan itu memicu produksi insulin yang membantu sel-sel mengolahnya dan menjadikannya energi.

Namun insulin dan level glukosa para wanita itu setelah makan siang meningkat lebih tinggi saat mereka tidak sarapan. "Mereka membutuhkan level insulin yang lebih tinggi untuk jumlah makanan yang sama," ujar Thomas.

"Ada kenaikan 28 persen pada respons insulin dan 12 persen kenaikan respons insulin akibat tidak sarapan," kata Thomas lagi. Ini adalah kenaikan yang kecil dan moderat. Riset ini menemukan hubungan antara tidak sarapan dengan kenaikan level insulin.

Menanggapi hasil ini, Dr Ping Wang, direktur Health Diabetes Center dari University of California, Irvine, mengatakan bahwa temuan ini kecil tetapi menarik. "Penelitian yang dilakukan di Eropa menunjukkan bahwa makan besar di tengah hari lebih baik dibandingkan makan besar di malam hari."

Cara lain untuk menurunkan risiko diabetes, menurut American Diabetes Association, adalah dengan mengontrol berat badan, tekanan dara dan kolesterol serta aktif secara fisik.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Topik terhangat:
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:
Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka 
Aktris Ully Artha Meninggal Dunia 
Alasan Jakarta Semakin Macet

Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/06/18/060489051/Sarapan-Turunkan-Risiko-Diabetes