Selasa, 11 Juni 2013

Pemakai Alat Pacu Jantung Dilarang Aktivitas Berlebih

WAFATNYA Taufiq Kiemas, Ketua MPR, mengingatkan bagi pemakai alat pacu jantung bahwa banyak pantangan yang harus dihindari agar semakin jauh dari momen krisis bila serangan jantung datang.
 
Serangan penyakit jantung memang seringkali fatal dan mengakibatkan kematian seseorang. Namun di kala Anda bisa mengetahui cara penanganan cepat, dan pantangan pemakaian alat pemacu jantung bila Anda menggunakannya, kemungkinan risiko fatal itu bisa Anda dikurangi.
 
Perlu diketahui manfaat alat pacu jantung ini sangat vital, pasalnya alat ini bisa membantu mengatur ritme jantung Anda kembali normal akibat serangan jantung. Sehingga tak jarang membuat seorang bisa melewati momen krisis itu dan bisa kembali ke rutunitas hariannya. Untuk itu, mengetahui pantangan alat pacu jantung ini sangat penting agar bisa berfungsi efektif bila serangan jantung menyerang.
 
Lantas apa saja yang harus diperhatikan agar fungsi alat pacu jantung bisa terus optimal ?
 
"Hindari segala sesuatu ruangan atau segala sesuatu yang ada magnetnya, seperti pemeriksaan badan ketika masuk ke mall ataupun ruang pemeriksaan di bandara. Sebisa mungkin hindari, sebab itu dapat akan menggangu fungsi dan setting dari alat pacu jantung dalam tubuh seseorang," ungkap dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD-KKV, FINASIM seorang ahli spesialis penyakit dalam dan jantung RS. Cipto Mangunkusumo, saat diwawancarai dengan Okezone melalui sambungan telefon, Senin ( 10/6/2013)
 
Dia menambahkan, olahraga yang berlebihan atau memiliki aktivitas berlebihan juga merupakan pemicu nantinya serangan jantung menjadi berat, hingga sulit ditangani.
 
"Hindarilah aktivitas yang melampaui batas kesehatan yang Anda rasa, tubuh kita punya sensor untuk mengetahui itu. Pakailah cara itu, apalagi bila Anda sudah merasa sesak napas. Segera berhentilah dari aktivitas Anda, biar alat pacu jantung dalam tubuh, sejenak membantu irama jantung dan aliran darah menjadi normal," imbuhnya.
 
Selanjutnya, banyak yang mengira bahwa kelelahan bisa membuat fatal sakit jantung atau kambuh. Padahal kondisi itu bukanlah penyebab utama kesehatan orang kolaps dan lantas meninggal. Tetapi diakibatkan penyakit lain atau penyakit awal yang sudah ada pada tubuh seseorang.
 
"Kelelahan hanya membuat kemampuan pacu nadi melemah, bukan menjadi penyebab jadi kena serangan jantung atau jantungan. Semisal yang banyak beredar di media sekarang mengenai kematian almarhum Taufiq Kiemas. Hal ini karena pada kasus seseorang sudah memakai alat pacu jantung,  biasanya karena penyakit jantungnya sudah berat, dan didukung dengan penyakit (kronis) lainnya. Sehingga dari penyakit lain atau entah infeksi yang sudah terjadi dalam tubuh, semakin memberatkan kondisinya cepat pulih atau bertahan. Dan pada kondisi tertentu, akan membuat kesehatan fisiknya terus menurun dan akhirnya tak sadarkan diri, dan sangat mungkin nyawanya tak bisa diselematkan lagi," imbuhnya.
 
Selanjutnya, dia juga menganjurkan bila penggunaan alat pacu jantung sudah lima tahun, upayakan berkonsultasi dengan dokter spesialis. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk mengecek baterai alat pacu jantung masih layak pakai atau tidak.
 
"Pengecekan alat pacu jantung setelah lima tahun pemakaian sangat penting, tujuannya untuk melihat fungsi dari alat masih optimal atau apakah sudah perlu adanya pergantian baterai. Terpenting, bila Anda merasa saat beraktivitas harian badan tidak nyaman. Segeralah langsung di konsul ke dokter.Pokoknya jangan pernah memaksakan fisik, bila Anda memiliki penyakit jantung. Tidak ada istilahnya itu memaksakan, yang ada nanti malah fatal," tandasnya.
(uky)

Source : http://health.okezone.com/read/2013/06/10/482/819802/pemakai-alat-pacu-jantung-dilarang-aktivitas-berlebih