Selasa, 18 Juni 2013

Pelajaran Bela Diri Turunkan Kasus Perkosaan Gadis Remaja di Kenya

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Ketidakberdayaan wanita dimanfaatkan pria nakal untuk melakukan pelecehan seksual. Inilah yang membuat kasus perkosaan marak, terutama di kota-kota di negara berkembang. Ternyata program latihan bela diri pada wanita bisa membuat angka perkosaan turun drastis di Kenya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di daerah miskin Kenya menemukan bahwa kasus perkosaan di kalangan remaja wanita berkurang drastis dengan pelajaran bela diri. Jika awalnya perkosaan dialami 1 dari 4 wanita, maka setahun kemudian jumlahnya merosot menjadi tak sampai 1 dari 10 wanita.

"Pelatihan pertahanan diri mengajarkan gadis-gadis muda untuk berdiri dan mengatakan 'tidak' dengan yakin dan meningkatkan pertahanan diri mereka sendiri ke tingkat yang lebih tinggi," kata dr Neville Golden seperti dilansir Medical Daily, Senin (18/6/2013).

Selain menjabat sebagai profesor pediatri di Stanford University sekaligus kepala pengobatan remaja di Rumah Sakit Anak Lucile Packard, Golden juga memimpin organisasi nirlaba bernama 'No Means No Worldwide' yang didedikasikan untuk mengurangi perkosaan anak di seluruh dunia.

Dalam penelitian ini, sebanyak 522 orang gadis SMA dari 2 daerah miskin di Kenya diberikan pelatihan bela diri selam 12 jam selama 6 minggu. Setelah itu, diadakan sesi penyegaran materi dengan interval 3, 6 dan 10 bulan sesudahnya. Para gadis-gadis ini berusia 14 - 21 tahun.

Kesemua peserta lalu ditanya pengalamannya tentang tindak perkosaan sebelum dan sesudah menjalani pelatihan. Hasilnya dibandingkan dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 120 gadis lain yang diajari ketrampilan standar kurikulum nasional di Kenya.

Sebelum mengikuti latihan bela diri, hampir 1 dari 4 gadis tercatat pernah diperkosa dan 90 persen korban mengenal penyerangnya. Di antara mereka yang mendapat pelatihan, sebanyak 56,4 persen mengaku akan menggunakan keterampilan bela dirinya untuk mencegah pemerkosaan.

Dari kelompok ini, sekitar separuh di antaranya akan menggunakan kemampuan verbal atau lisan. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan diri yang meningkat. Sementara itu, sepertiga di antaranya akan mengawali pertahanan diri secara lisan sebelum menerapkan ilmu beladiri untuk menghalau penyerang.

Hasilnya, tingkat pemerkosaan turun signifikan, tapi penurunan paling banyak terjadi pada serangan yang berasal dari pacar dan kerabat. Selain itu, mereka juga lebih besar kemungkinannya untuk mencari bantuan setelah diserang pemerkosa. Sayangnya, gadis dalam kelompok kontrol tak mengalami penurunan kasus perkosaan selama periode tersebut.

"Kami cukup terkejut bahwa latihan bela diri sangat efektif. Dari testimonial yang kami kumpulkan, kami melihat bahwa bahkan seorang gadis kecil bisa melumpuhkan penyerang, lagi dan lagi," kata dr Jake Sinclair, dokter anak di John Muir Medical Center di Walnut Creek, California yang membantu menjalankan penelitian.

Para peneliti mengatakan bahwa bela diri adalah solusi yang efektif untuk mencegah perkosaan. Jika dibandingkan dengan biaya perawatan kesehatan yang berhubungan dengan pemerkosaan, biayanya bahkan jauh lebih murah. Apalagi jika ditambah biaya pengobatan infeksi HIV atau kehamilan yang tak diinginkan.

(pah/vit)

Source : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2d6bdadd/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C180C0A657570C22763390C7630Cpelajaran0Ebela0Ediri0Eturunkan0Ekasus0Eperkosaan0Egadis0Eremaja0Edi0Ekenya/story01.htm