Kamis, 20 Juni 2013

Memahami Label Gizi dalam Kemasan Makanan

Memahami Label Gizi dalam Kemasan Makanan

Liputan6.com, Jakarta : Nilai gizi yang tertera di kemasan jangan hanya dilihat lalu diabaikan. Karena informasi ini sangat penting agar Anda bisa memenuhi kebutuhan asupan makanan atau minuman yang Anda konsumsi.

Seperti diutarakan oleh Direktur Standardisasi Produk Pangan dari Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP, pelabelan nilai gizi pada kemasan sangat penting untuk ketahui dan dipahami.

"Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kandungan makanan dalam kemasan sehingga kita bisa menghindari produk pangan dari produk berbahan berbahaya,"jelas Tetty saat menjelaskan pelabelan pangan dalam acara 'Cermati Konsumsi Gula, Garam, lemak dan Baca Label Kemasan Makanan' di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa 919/6/2013).

Untuk itu Tetty menjelaskan cara mudah membaca informasi nilai gizi sebagai berikut:

1. Takaran saji dan jumlah sajian dalam kemasan

Takaran saji biasanya adalah porsi yang direkomendasikan untuk mengetahui ukuran porsi standar. Dan jumlah sajian dalam kemasan menunjukkan jumlah sajian yang direkomendasikan juga.

2. Jumlah per Sajian

Jumlah per sajian bisanya terbagi dua menjadi energi total dan energi dari lemak. Energi total menunjukkan total energi yang dihasilkan setelah mengonsumsi pangan tersebut.

3. Persen (%) AKG

Angka yang terdapat pada % AKG merupakan persentase angka kecukupan gizi harian Anda dari produk makanan berdasarkan diet 2.000 kalori. Secara umum, nilai sebesar 5% dianggap rendah dan nilai 20% dianggap tinggi.

4. Lemak total

Menggambarkan kandungan semua asam lemak dalam pangan dan dinyatakan sebagai trigliserida. Lemak total pada kemasan menunjukkan jumlah kadar lemak baik (HDL) dan jahat (LDL) dalam makanan. Produk yang mengklaim bebas lemak atau rendak lemak harus tidak lebih dari 3 gram per 100 gram (padat) atau 1,5 gram per 100 ml (cair).

5. Lemak jenuh

Asupan harian lemak jenis ini sebaiknya tidak lebih dari 10% dari asupan kalori Anda dalam sehari (kurang dari 1 gram per 100 kalori).

6. Lemak trans

Lemak trans juga termasuk lemak jahat. Jika Anda sedang diet, cari produk yang tidk mengandung lemak ini.

7. Kolesterol

Jumlah kolesterol menunjukkan berapa banyak kolesterol total, yang terdiri atas kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL) dalam tiap sajian. Sebaiknya konsumsinya tidak lebih dari 300 mg per hari. Pilih produk yang jumlah kolesterolnya paling sedikit.

8. Karbohidrat total

Jumlah karbohidrat dalam makanan, termasuk karbohidrat meliputi gula, pati, serat pangan dan komponen karbohidrat lain.

9. Sukrosa (gula)

Gula disini termasuk jumlah seluruh monosakarida dan disakarida (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa) yang terdapat pada pangan. Produk yang mengandung gula dalam jumlah kecil, maksimal 5 gram per 100 gram (padat) atau 2,5 gram per 100 gram (cair). Sedangkan produk yang mengklaim bebas gula maksimum memiliki kandungan 0,5 gram per 100 gram (padat dan cair).

10. Natrium

Garam adalah senyawa mineral dengan unsur utama natrium dan klorida, dinyatakan sebagai natrium total yang berasal dari bahan pangan dan bahan yang ditambahkan. Natrium atau garam juga tidak boleh berlebihan dikonsumsi. Pada produk rendah natrium, mengandung maksimal 0,12 gram per 100 gram. Untuk yang sangat rendah natrium, mengandung garam sangat kecil, maksimal 0,004 gram per 100 gram. Dan untuk yang bebas natrium, seharusnya tidak mengandung garam (maksimal 0,0005 gram per 100 gram).

11. Vitamin dan lainnya juga sangat penting agar Anda bisa mengetahu kandungan yang Anda butuhkan.

12. Jumlah yang Dianjurkan

Jumlah harian yang direkomendasikan saat ini berdasakan kebutuhan energi 2.000 kalori. Namun jika Anda perlu mengonsumsi lebih banyak atau kurang untuk menjaga berat badan yang sehat, jumlah yang direkomendasikan untuk lemak, karbohidrat dan protein juga akan berubah.

(Fit/Abd)

Source : http://health.liputan6.com/read/617241/memahami-label-gizi-dalam-kemasan-makanan