Selasa, 18 Juni 2013

Melalui Surat, Bocah 9 Tahun Ini Kampanyekan Donor Organ

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Di usianya yang masih belia, Caitlin Robertson, telah kehilangan ayahnya yang meninggal akibat aneurisma otak. Heroisme sang ayah melekat benar dalam benaknya, lantaran ayahnya mendonorkan organnya untuk membantu menyelamatkan empat nyawa.

Caitlin yang saat itu usianya masih 9 tahun pun menulis surat dengan tangan mungilnya, mengajak orang-orang untuk melakukan hal yang sama dengan ayahnya. Meski ayahnya, Gary Robertson, tidak bisa melihat dia dan adik-adiknya tumbuh dewasa, namun Caitlin yakin orang-orang yang sembuh setelah mendapat organ yang didonorkan ayahnya, bisa hidup bersama anak-anaknya.

"Saya kangen ayah setiap hari, tapi saya bangga bisa menjadi putrinya," tulis Caitlin dalam suratnya, seperti dikutip dari The Telegraph, Selasa (18/6/2013).

Surat yang ditulis Caitlin diberi ilustrasi yang menggambarkan ayahnya. Dalam surat dia juga menulis bahwa ayahnya meninggal pada 9 Maret 2012 lalu. Bagi Caitlin, ayahnya adalah ayah terbaik di dunia. "Dia lucu, perhatian, penyayang, dan berani," kenangnya.

Berikut ini kutipan-kutipan salam surat Caitlin:

"Ayah saya berkepala gundul. Saat saya umur dua tahun, saya minta Santa untuk memberi rambut pada ayah. Lalu ayah memakai wig untuk mewujudkan harapan saya. Tapi saya tidak suka dan menangis kencang. Kemudian ayah membuka wig-nya dan membuat saya tertawa."

"Saya sadar, dia sempurna sebagaimana dia adanya. Gary, si Biskuit Gundulku ini selalu mengutamakan orang lain."

"Ayah tidak akan melihat saya dan adik-adik saya tumbuh besar, tapi dia sudah memberikan semua organnya untuk orang-orang, sehingga orang lain bisa melihat anaknya tumbuh."

Caitlin kemudian mengajak orang-orang untuk mendonorkan organnya. "Tolong tulis nama Anda di daftar pendonor organ, sehingga Anda juga bisa menyelamatkan hidup orang lain seperti ayah saya," ajaknya bocah yang saat ini sudah berusia 10 tahun itu.

Ibunda Caitlin, Ema (34), tidak tahu pasti berapa orang yang telah dibantu oleh suaminya. Sebab semua organ suaminya, termasuk kulit, tulang, dan kornea matanya telah didonasikan tanpa terkecuali.

"Saya sangat bangga dengan usaha Caitlin untuk mengajak orang yang mau donor organ," katanya.

"Anak-anak saya telah melalui sesuatu yang berat, namun mereka masih selalu memikirkan orang lain, seperti ayah mereka," imbuhnya.

Gary, sebelum meninggal karena anerisma otak, telah 10 tahun bekerja sebagai asisten perawatan. Jauh sebelum meninggal, mereka telah membahas soal donor organ ini.

Ema tidak berpikir dua kali saat memberikan izin kepada rumah sakit guna menggunakan organ suaminya untuk membantu orang lain. "Ia bisa membantu orang bahkan setelah kematiannya," ucap Ema.

Gary meninggal beberapa jam setelah mengeluh sakit kepala. Soal sakit kepala, sebenarnya hal itu telah dirasakan Gary sejak dua pekan sebelum dinyatakan aneurisma.

Di hari ulang tahunnya ke-39, ia tidak mampu bangun dari tempat tidurnya. Bahkan Gary sempat muntah dan pingsan, sehingga istrinya bergegas membawanya ke RS di Distrik South Tyneside.

Dokter di RS tersebut kemudian membawa Gary ke Newcastle Royal Victoria Infirmary untuk operasi. Akan tetapi di sana Gary dinyatakan telah mati otak.

"Dia tidak bisa bicara atau berdiri. Ketika mereka membawanya ke ruang operasi, ada ketegangan yang muncul dari cairan di otaknya. Dia juga mulai kekurangan oksigen. Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan," papar Ema.

Dokter juga menemukan tumor ganas seukuran kacang. Akan tetapi menurut keterangan yang diperoleh Ema, bukan hal itu yang menjadi penyebab utama kematian otak suaminya.

"Saat itu anak-anak kecewa. Mereka tidak bisa memahami mengapa ayahnya tidak pulang untuk acara ulang tahun yang telah mereka rencanakan," kenang Ema.

Meski Gary telah pergi untuk selamanya, Ema dan keluarganya akan terus mengkampanyekan donor organ. "Dia telah meninggalkan lubang yang besar dalam hidup kami. Tapi kami bahagia bisa menggunakan sesuatu yang menyedihkan untuk mengkampanyekan sesuatu yang positif. Kami akan tetap berkampanye atas nama Gary," paparnya.

(vit/vit)

Source : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2d7111e9/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C180C170A3290C22770A990C7630Cmelalui0Esurat0Ebocah0E90Etahun0Eini0Ekampanyekan0Edonor0Eorgan/story01.htm