Senin, 17 Juni 2013

Kontraksi-Kontraksi Saat Hamil Perlu Anda Tahu

MENGETAHUI jenis atau macam kontraksi selama kehamilan penting! Tujuannya, agar mudah membedakan mana kontraksi yang sesungguhnya dimana dapat menyebabkan proses persalinan serta kontraksi yang tidak menyebabkan persalinan.

Dengan memiliki bekal pengetahuan tersebut, ketika terjadi kontraksi, bumil tidak mudah panik atau khawatir yang berlebihan. Apa saja kontraksi-kontraksi yang dapat terjadi selama kehamilan?  Berikut ulasannya, seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.

Kontraksi dini

Umumnya terjadi saat awal kehamilan atau pada trimester pertama kehamilan. Kondisi ini terjadi saat tubuh masih sedang dalam proses penyesuaian dengan berbagai perubahan akibat adanya kehamilan. Kontraksi ini terjadi karena meregangnya jaringan ikat atau ligament di sekitar rahim yang biasanya diikuti oleh perut kembung, sembelit, dan kekurangan cairan atau dehidrasi. Namun, waspadai bila terdapat kontraksi yang menetap disertai dengan adanya bercak. Segeralah ke dokter/bidan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kontraksi saat berhubungan intim

Bila ingin melakukan hubungan intim saat hamil, pastikan dulu kondisi bumil dalam keadaan sehat. Pasalnya, ada larangan tidak boleh melakukan hubungan intim di bawah 3 bulan atau pada saat hamil 8 bulan, dengan alasan untuk menghindari keguguran atau lahir prematur. Hal ini tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.

Perlu bumil ketahui, sperma mengandung hormon prostaglandin yang sering menyebabkan kontraksi pada rahim, sehingga dikhawatirkan terjadinya abortus (keguguran) atau persalinan prematur.

Untuk menyiasatinya bisa dengan cara senggama terputus (coitus interuptus) atau menggunakan kondom saat berhubungan. Sebelum melakukan hubungan intim, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu kepada dokter atau bidan.

Kontraksi inersia

Merupakan kontraksi dalam proses persalinan yang lemah, pendek, atau tidak sesuai fase. Hal ini umumnya disebabkan karena kelainan fisik bumil, seperti kurangnya nutrisi dan gizi saat hamil, anemia, hepatitis atau TBC, dan tumor pada rahim (mioma uteri).

Ada dua macam kontraksi inersia, yaitu:
-Inersia primer, apabila sama sekali tidak terjadi kontraksi sejak awal persalinan.
-Inersia sekunder adalah kontraksi yang awalnya bagus, kuat dan teratur tetapi setelah itu melemah, baik kekuatan kontraksi maupun waktu munculnya kontraksi bahkan menghilang. (ind) (tty)

Source : http://health.okezone.com/read/2013/06/15/483/822453/kontraksi-kontraksi-saat-hamil-perlu-anda-tahu