Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Carnegie Mellon University. Orang-orang diminta menyelesaikan tugas matematika yang menantang sementara orang lain mencoba membuatnya marah. Setelah itu, separuh peserta melaporkan perasaannya dan setengah lagi tidak.
Seperti dikutip MensHealth, Sabtu (8/6/2013), hasil penelitian menunjukkan, orang yang memendam rasa emosinya akan bertengkar atau memberikan respons yang bisa buruk untuk tubuhnya. Sementara, orang yang berbicara lebih memiliki efek `pembekuan`.
"Ini memberi mereka waktu untuk berpikir melalui situasi," kata penulis penelitian Karim Kassam.
"Waktu yang ekstra itu dihabiskan untuk memproses perasaan Anda yang membantu Anda tetap tenang, bukannya memukul".
Mungkin terdengar konyol, tapi identifikasi emosi Anda dalam suasana yang panas dengan hanya mengatakan atau berpikir `Saya frustasi` atau `saya kesal`.
"Melakukan hal tersebut bisa mengerem reaksi Anda dengan spontan dan membantu Anda tetap tenang," kata Kassam.
(Mel/Igw)
Source : http://health.liputan6.com/read/607540/katakan-saya-kesal-bisa-redakan-amarah
