Rabu, 19 Juni 2013

Jika Sikat Gigi Sudah Benar, Obat Kumur Tak Perlu

INILAH.COM, Jakarta- Sejumlah ahli mengatakan, jika menyikat gigi dilakukan secara benar, orang tak lagi membutuhkan obat kumur untuk mendapatkan gigi bersih dan nafas segar.

Kini selain menggosok gigi, kebiasaan baru kebanyakan masyarakat di perkotaan juga menggunakan obat kumur antiseptik untuk semakin mendapat gigi bersih dan nafas segar

Studi dalam Journal of Clinical Dentistry awal tahun ini menemukan meneguk obat kumur antiseptik dua kali sehari mengurangi penumpukan plak dan mengurangi gingivitis (radang gusi) selama enam bulan. Namun pendapat ahli lainnya mengatakan itu tak lebih banyak yang diberikan ketimbang menggosok gigi dengan benar.

"Ada beberapa bukti menggunakan obat kumur memang memiliki beberapa manfaat klinis dalam mengurangi tingkat plak - tetapi hanya dengan sedikit. Jadi saya akan mengatakan meskipun, ya, mereka membantu, mereka tidak akan pernah menjadi pengganti untuk tindakan mekanis dari sikat gigi untuk mendapatkan gigi dan gusi bersih," kata Profesor Damien Walmsley, penasihat ilmiah untuk British Dental Association.

Asalkan menggosok gigi telah dilakukan secara rutin dan dengan benar, maka penggunaan obat kumur dianggap hanya akan membuang-buang uang.

"Jika Anda memiliki kebersihan mulut yang baik - Anda menyikat gigi dengan baik dan (menerapkan) benang - Anda memiliki tingkat rendah kerusakan gigi dan tidak menderita penyakit gusi atau bau mulut, maka Anda mungkin membuang-buang uang Anda (untuk membeli obat kumur)," kata dokter gigi Dr Phil Stemmer , dari Pusat Nafas Segar di London seperti dikutip dari dailymail.

Tak hanya itu, penggunaannya yang tidak tepat dianggap justru akan mengurangi manfaat pasta gigi dan bahkan manfaat obat kumur itu sendiri.

Setidaknya dibutuhkan waktu jeda selama setengah jam antara menggosok gigi untuk kemudian dilanjutkan memakai obat kumur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

"Kadang-kadang bisa ada interaksi antara bahan kimia dalam pasta gigi dan bahan kimia dalam obat kumur dan ini berarti mereka membatalkan manfaat satu sama lain," kata Dr Stemmer.

Hanya membilas mulut dengan obat kumur sesaat setelah menyikat gigi dianggap akan menghilangkan fluoride dalam pasta gigi yang membuat gigi lebih kuat.

"Kami mendorong orang untuk meludahkan kelebihan pasta gigi begitu selesai menyikat gigi, bukan bilas. Jika Anda memiliki kumur singkat setelah menyikat, seperti banyak orang lakukan, Anda melawan manfaat dari pasta gigi dan Anda tidak mendapatkan manfaat penuh dari obat kumur," kata Sally Goss, ahli kesehatan gigi di Harley Street Dental Studio, London.

Dia menyarankan waktu yang tepat untuk menerapkan obat kumur antiseptik adalah di siang hari, setelah makan siang misalnya. Ini membantu membersihkan sisa-sisa makanan namun tak membutuhkan waktu yang lama.

Secara pribadi saya lebih suka pilihan bebas alkohol," kata Dr Stemmer. "Alkohol mungkin memiliki efek pengeringan pada mulut dan ini bisa membuat bau mulut buruk, karena mendorong penumpukan bakteri yang menyebabkan bau mulut."

Untuk bau mulut, mencari obat kumur yang mengandung bahan seperti klorin dioksida, yang seharusnya untuk membunuh senyawa volatile sulfur dalam mulut yang menyebabkan itu.

Sementara anggapan bahwa obat kumur untuk menghilangkan dan mencegah bau tak sedap, ahli menyebut itu hanya bersifat sementara.

"Sekitar 85 persen orang yang menggunakan obat kumur karena mereka memiliki bau mulut. Namun obat kumur tidak akan menyembuhkan bau mulut - itu akan hanya pernah membantu sangat sementara," kata Dr Stemmer.

"Bau mulut disebabkan oleh kelebihan bakteri dari kelebihan gas. Untuk mengobatinya, Anda memerlukan bantuan dokter gigi atau ahli kesehatan untuk mencari kantung-kantung bakteri yang mungkin mengintai di sekitar gigi yang rusak," sambung Stemmer. [mor]

Source : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2001311/jika-sikat-gigi-sudah-benar-obat-kumur-tak-perlu