Senin, 24 Juni 2013

Jangan Sepelekan Varises

BENJOLAN akibat varises di kulit, jelas sangat mengganggu penampilan. Tak hanya itu, varises ternyata juga bisa berakibat fatal bila tak ditangani dengan benar.


Varises dikenal sebagai pembuluh vena pada tungkai yang superfisial (dekat dengan kulit) dan mengalami pelebaran, berwarna kebiruan, dan membesar. Varises juga menimbulkan pola berkelok-kelok di permukaan kulit kaki (tungkai). Tentu saja kondisi ini mengurangi keindahan kulit.

"Masih banyak orang yang berpikir varises hanya mengganggu penampilan sehingga disepelekan dan tidak ditangani secara menyeluruh," kata spesialis bedah vaskuler dan endovaskuler FKUI/RSCM, dr R Suhartono MD, saat peluncuran Vascular Centre di RS Premier Bintaro, beberapa waktu lalu.

Padahal, sebenarnya tak hanya soal penampilan, varises juga bisa memengaruhi aliran darah dan berdampak serius terhadap kesehatan. Pembuluh darah balik mengantarkan darah dari tubuh kembali ke jantung. Setelah melepaskan makanan, darah dari pembuluh nadi (arteri) melewati pembuluh rambut, lalu masuk ke pembuluh balik. Berbeda dengan pembuluh nadi, pembuluh balik atau vena di tungkai memiliki katup atau klep di dindingnya.

Pada setiap bagian dindingnya, ada katup yang berfungsi menahan aliran darah yang naik menuju jantung agar tidak turun balik kembali. Saat aliran darah balik dari tungkai ke jantung melawan gaya berat. Aliran darah tersebut mudah tersendat dan tertahan di pembuluh balik. Agar aliran darah tidak turun oleh gaya beratnya, maka katup di dinding pembuluh balik yang menahannya.

Pada penderita varises, fungsi katup pembuluh baliknya tidak bekerja normal. Karena itu, darah terbendung di bagian yang ada katupnya dan bendungan sejumlah volume darah setempat bertambah. Penambahan volume darah yang terbendung di pipa pembuluh vena ini membuat pipa vena melebar.

"Bila katup vena rusak, maka darah tidak dapat dikembalikan dengan normal. Akibatnya terjadi penimbunan darah yang mengakibatkan pembengkakan vena. Inilah yang menimbulkan varises atau yang dikenal dengan istilah medis chronic vein insufficiency (CVI)," tutur dr Suhartono.

Apabila varises belum terlampau parah dan belum sampai menonjol, maka dapat dicegah agar tidak bertambah lebar. Biasanya dengan mengenakan stocking khusus antivarises. Pipa vena ditekan secara elastis oleh kaus kaki stocking yang wajib dipakai terus sehingga mencegah vena tidak terus melebar. Namun, cara ini bukan untuk mengempiskan vena yang sudah melebar.

Obat-obatan antivarises tidak semuanya menyembuhkan. Sebagian hanya bersifat agar tidak bertambah parah, termasuk pemberian vitamin yang membantu memelihara kekuatan dinding pembuluh vena. Dengan begitu, diharapkan dinding pipa vena tidak mengendur oleh tekanan aliran darah yang semakin penuh bendungannya. Tahap-tahapan gangguan vena, tutur Suhartono, dimulai dari timbulnya garis-garis kemerahan di betis yang merupakan penampakan dari vena yang mulai membengkak.

Selanjutnya pembengkakan vena semakin besar hingga menimbulkan luka karena sel-sel kulit di atas pembuluh darah yang mati. Beberapa penyebab dan faktor risiko dari varises, di antaranya obesitas, kehamilan, perubahan hormonal saat menopause, riwayat varises dalam keluarga, riwayat penyakit pada vena seperti tromboflebitis (peradangan pembuluh vena).

Angka kejadian varises cukup besar. Suhartono mengatakan, wanita dewasa memiliki risiko 25%-50% mengalami varises. Adapun pria memiliki risiko varises 15%- 30%.
(tty)

Source : http://health.okezone.com/read/2013/06/24/482/826933/jangan-sepelekan-varises