Kamis, 13 Juni 2013

Jangan Asal Pasang Bulu Mata Palsu

TEMPO.CO, Jakarta -Masih ingat heboh penyanyi Syahrini dengan bulu mata palsunya? Aksesori mata yang dinamai "bulu mata cetar membahana" dan "bulu mata anti-badai" itu memang membuat penampilannya tak biasa. Dengan bulu mata palsu yang supertebal dan lentik, mata penyanyi berusia 32 tahun itu terlihat menonjol dan ekspresif.

Menurut perancang busana dan penata rias Shinta Antonia saat ditemui bebrapa waktu lalu, bulu mata palsu memang ampuh membuat penampilan, khususnya riasan wajah, lebih sempurna. Sekilas, cara pemakaiannya sederhana: cukup direkatkan tepat di atas bulu mata asli dengan menggunakan lem khusus. Pun mencopot bulu mata palsu tak susah.

Namun ternyata, sedikit saja salah aplikasi, efeknya bisa runyam. Tak hanya membuat kelopak mata tak nyaman, tapi juga bisa menyebabkan bulu mata asli rontok dan gatal-gatal di sekitar mata. "Banyak pasien saya yang mengeluh setelah memakai bulu mata palsu," kata dokter spesialis kulit dan kelamin, Retno Indrastiti.

Bagi mereka yang berkulit sensitif dan berbulu mata halus, jarang, dan tipis, memakai bulu mata palsu bisa menimbulkan gangguan yang tak diinginkan. Dalam beberapa kasus, timbul alergi yang disebabkan lem perekat yang menempel di pangkal bulu mata asli. Pasalnya, lem itulah yang merekat langsung di kulit, bukan bulu mata palsu.

Lem bulu mata sintetis disebut Retno bisa memicu gatal dan panas berlebihan di sekitar mata, yang berujung infeksi jika digaruk. "Saya tidak tahu kandungan lengkap lem bulu mata. Tapi, untuk bisa awet, ya biasanya pakai formalin. Zat itu tak selalu cocok bagi kulit kita," ujar Retno.

Retno mengungkapkan, sebagian pasiennya mengalami infeksi madarosis karena pemakaian bulu mata yang tak tepat. Dalam jangka panjang, menurut American Academy of Ophthalmology, pemakaian bulu mata palsu dengan lem bahkan bisa menimbulkan radang kornea ataupun kelopak mata.

Retno menyebutkan, beberapa pasien yang datang padanya mengeluhkan gatal berlebihan karena lupa mencopot bulu mata palsu saat tidur. Meski tak ada batasan lama pemakaian bulu mata, Retno menyarankan, pada saat kita tidur, kelopak mata harus bersih dari peranti dan make-up apa pun.

Hal itu dibenarkan Shinta. Ia menekankan pentingnya mengetahui teknik memasang dan melepas bulu mata palsu, serta menjaga kebersihan kelopak mata sebelum tidur.

"Jangan pakai pembersih biasa. Wajib pakai make-up remover khusus mata, atau baby oil," kata dia, yang pada medio Mei ini berhasil menjadi pemenang lomba Tata Rias Pengantin Bali Modifikasi.

Bulu mata, kata Shinta, sebaiknya dipasang pada garis tumbuh, bukan pada bulu mata asli. Pemasangan di tempat yang tak tepat, menurut Shinta, bisa memicu kerontokan bulu mata asli. Pemasangannya pun dilakukan setelah eye liner diaplikasikan pada garis mata. Jika eye liner diaplikasikan belakangan, kelopak mata biasanya cenderung mudah gatal.

Melepas bulu mata palsu pun tak boleh asal-asalan. "Banyak yang meremehkan teknik mencopot bulu mata palsu. Padahal mencopot bulu mata palsu tak boleh dari arah dalam atau depan mata, karena bisa memicu sakit dan membuat bulu mata asli rontok," ujarnya.

Yang tak kalah penting, Shinta menyarankan, para pengguna bulu mata palsu jangan gampang tergoda dengan harga murah, meskipun itu dijual di toko kosmetik. Ia mengaku pernah mendapati bulu mata palsu murah yang menggunakan lem putih untuk kayu, dicampur tiner.

"Saya pernah membeli yang semacam itu di Cina. Memang melekat banget di kelopak mata, tapi gatalnya luar biasa," kata dia.

ISMA SAVITRI



Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/06/13/110487956/Jangan-Asal-Pasang-Bulu-Mata-Palsu