OKEHEALTH | DETAIL HEALTH UPDATE
Qalbinur Nawawi - Okezone
Jum'at, 14 Juni 2013 12:20 wib
(foto: Hercampus)
ANDA sedang memiliki luka, atau badan sering lemas? Bila iya, segeralah disembuhkan. Pasalnya hal itu akan membuat Anda nantinya terganggu.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian terbaru dari Denmark. Dijelaskan bahwa seorang yang mengalami infeksi atau gangguan autoimun dapat meningkatkan risiko gangguan mood atau depresi di kemudian hari.
Penyakit autoimun sendiri ialah penyakit yang disebabkan sistem kekebalan tubuh berjalan kacau, hingga menyerang sel atau jaringan tubuh sendiri. Sehingga membuat si penderita mudah lemas dalam menjalani aktivitasnya.
Dalam penelitian itu sendiri melibatkan tiga juta lebih responden. Ditemukan, mereka yang dirawat di rumah sakit karena infeksi memiliki kemungkinan gangguan mood sebesar 62 persen, dibandingkan dengan orang yang tak dirawat di rumah sakit karena infeksi. Sementara itu, responden penyakit autoimun yang dirawat inap di rumah sakit memiliki kemungkinan gangguan mood sebesar 45 persen dikemudian hari.
Lebih lanjut, risiko gangguan mood meningkat berkali lipat bila seseorang dirawat inap di rumah sakit sudah tiga kali. Kemudian, secara otomatis kian meningkat kemungkinan gangguan moodnya, bila Anda sudah lebih dari tiga kali mengalami rawat inap di rumah sakit.
Penemuan ini juga mendukung hipotesis, bahwa dari infeksi atau penyakit autoimun mempengaruhi otak melalui mood seseorang terganggu.
Sementara itu, peneliti tak bisa membuktikan abhwa infeksi atau gangguan sistem imun merupakan penyebab tunggal dari gangguan mood seseorang nantinya. Peneliti menyimpulkan hal itu juga dipicu oleh faktor lain yaitu stres atau pengalaman buruk selama rawat inap yang akhirnya membuat moodnya jadi terganggu.
(uky)
Hal ini berdasarkan hasil penelitian terbaru dari Denmark. Dijelaskan bahwa seorang yang mengalami infeksi atau gangguan autoimun dapat meningkatkan risiko gangguan mood atau depresi di kemudian hari.
Penyakit autoimun sendiri ialah penyakit yang disebabkan sistem kekebalan tubuh berjalan kacau, hingga menyerang sel atau jaringan tubuh sendiri. Sehingga membuat si penderita mudah lemas dalam menjalani aktivitasnya.
Dalam penelitian itu sendiri melibatkan tiga juta lebih responden. Ditemukan, mereka yang dirawat di rumah sakit karena infeksi memiliki kemungkinan gangguan mood sebesar 62 persen, dibandingkan dengan orang yang tak dirawat di rumah sakit karena infeksi. Sementara itu, responden penyakit autoimun yang dirawat inap di rumah sakit memiliki kemungkinan gangguan mood sebesar 45 persen dikemudian hari.
Lebih lanjut, risiko gangguan mood meningkat berkali lipat bila seseorang dirawat inap di rumah sakit sudah tiga kali. Kemudian, secara otomatis kian meningkat kemungkinan gangguan moodnya, bila Anda sudah lebih dari tiga kali mengalami rawat inap di rumah sakit.
Penemuan ini juga mendukung hipotesis, bahwa dari infeksi atau penyakit autoimun mempengaruhi otak melalui mood seseorang terganggu.
Sementara itu, peneliti tak bisa membuktikan abhwa infeksi atau gangguan sistem imun merupakan penyebab tunggal dari gangguan mood seseorang nantinya. Peneliti menyimpulkan hal itu juga dipicu oleh faktor lain yaitu stres atau pengalaman buruk selama rawat inap yang akhirnya membuat moodnya jadi terganggu.
(uky)
- Benarkah Donor Darah Bikin Gemuk?
- Infeksi Bikin Suasana Hati Memburuk?
- Donor Darah Bisa Jadi Gaya Hidup Sehat
- Waspadai Restless Legs Syndrome Bagi Pria
- Vitamin C Bantu Kurangi Gejala Gangguan Pernafasan
Source : http://health.okezone.com/read/2013/06/14/482/821892/infeksi-bikin-suasana-hati-memburuk
