Minggu, 16 Juni 2013

Hindra: 'Masyarakat Kita Senang Memelihara Nyamuk'

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Terjadinya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) bukan hanya karena Indonesia berada di zona iklim tropis. Selain didukung dengan iklim Indonesia yang tidak stabil akhir-akhir ini, penyebab lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membersihkan lingkungannya khususnya genangan air di sekitar rumah.

"Karena masyarakat kita senang memelihara nyamuk, menyediakan tempat perlindungan nyamuk, dengan kelembaban yang tinggi, kepadatan, mobilitas yang tinggi jadilah kejadian yang kita alami sampai hari ini," ujar Ketua Divisi Penyakit Infeksi dan Pediatri Tropis, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM yakni DR. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), M.TropPaed.

Hal itu disampaikan dia dalam seminar 'Peringatan Hari Dengue ASEAN 2013', di Balai Kota DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta, dan ditulis pada Minggu (16/6/2013).

Menurut dr. Hindra, setiap kali bertelur, nyamuk Aedes aegypti dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 hingga 150 butir. Karena itu jentik nyamuk harus dibasmi supaya DBD tidak mewabah.

"Dengan cepat memutuskan rantai penularan nyamuk, dan pengobatan yang sedang disiapkan yaitu vaksin dan juga sudah paham bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan, mudah-mudahan dalam 3-5 tahun mendatang vaksinnya telah tersedia," harap dr. Hindra

Nyamuk sangat senang bersarang di lingkungan yang lembab, dingin dan gelap. Upayakan agar bangunan rumah memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang cukup, sehingga mampu memberi akses udara dan sinar matahari ke dalam ruangan.

"Bukan hanya hidup di air comberan tapi dia juga ada di air jernih yang tergenang tak terkena sinar matahari, tidak bersentuhan dengan tangan. Jadi survei menunjukkan bahwa genangan air di pot bunga, ban bekas, kolam renang, dan tong sampah bisa menjadi tempat tinggal nyamuk Aedes aegypti," tutur dr. Hindra

Si nyamuk bandel ini beroperasi pada pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore WIB, terutama pada pukul 12.00 WIB karena pada jam-jam ini nyamuk tersebut beristirahat pada baju-baju yang digantung. Karena itu dr Hindra menyarankan untuk memasukkan baju ke dalam lemari.

(hrn/vit)

Source : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2d58c43a/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C160C120A10A50C22747370C7630Chindra0Emasyarakat0Ekita0Esenang0Ememelihara0Enyamuk/story01.htm