Selasa, 25 Juni 2013

Harga Terjangkau Hotel Mentereng

TEMPO.CO , Jakarta:Arsitektur Hotel MaxOne juga dirancang dengan memperhatikan aspek artistik. Boleh dibilang, arsitektur MaxOne tidak hanya bangunan kotak dengan jendela-jendela laiknya hotel pada umumnya. Pada bagian atas, terdapat empat kotak yang didesain terkesan bergeser dari bangunan utama.

Lalu, pada bagian depan, terdapat lukisan pop-art yang menampilkan gambar ondel-ondel dan Monas, ciri khas Kota Jakarta. Lukisan pop art juga dapat kita temui pada ruangan lobi hotel. Serupa dengan yang di bagian luar, lukisan pop art pada bagian belakang resepsionis juga menampilkan ondel-ondel. "Pop art ini seperti sudah menjadi ikon MaxOne," ujar Elvan Prawira, Corporate Director of Sales Milestone Pacific Hotel Group, perusahaan yang membawahkan pengelolaan Hotel MaxOne.

Nuansa pop art ini dapat kita jumpai hingga ke dalam lift. Berbeda dengan yang di lobi, pop art di dalam lift ini menampilkan gambar anak muda dengan kemeja, dasi, sweater tanpa lengan, dan topi koboi.

Tembok luar kamar-kamar hotel yang dicat putih dibiarkan tidak diplester, yang masih memperlihatkan susunan batu batanya. Lalu, bagian langit-langit juga dibiarkan terbuka, memperlihatkan kabel-kabel listrik. "Kami ingin terkesan futuristik," ujar Elvan.

Desain yang tidak biasa juga terletak pada pemasangan nomor kamar. Umumnya, nomor kamar dipasang di bagian depan pintu. Namun di MaxOne, nomor kamar dipasang di lantai bawah pintu. Nomor kamar terletak pada sebuah rongga yang diberi lampu.

Informasi kamar dibuat berbentuk lingkaran, sehingga kita tinggal memutar, misalnya, "sedang tidak bisa diganggu". Memasuki kamar tipe Happiness, kamar didominasi warna hijau. Ya, hijau memang menjadi ciri khas Hotel MaxOne. Warna ini juga kita jumpai di ruangan lobi.

Selain desain yang keren, hotel-hotel itu mematok tarif sewa yang tak terlalu mahal, dari Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu. "MaxOne menyasar kelas menengah yang baru tumbuh membesar di kota-kota besar di Indonesia. Mereka bukan backpacker yang dananya limited," kata Elvan Prawira.

Keterjangkauan harga dan lokasi strategis menjadi pertimbangan sejumlah tamu yang menginap di hotel-hotel tersebut. Copywriter perusahaan swasta di Jakarta Pusat, Anindya Pithaloka, 27 tahun, punya alasan tersendiri memilih hotel urban dan bujet untuk bertemu dengan klien. "Tarifnya sangat terjangkau. Cara booking-nya pun mudah," ujarnya.

Hal itu pula yang menjadi pertimbangan Ratna Catur Wulandari, 29 tahun, memilih hotel bujet saat jalan-jalan ke luar kota. "Dengan harga Rp 300-450 ribu, saya bisa dapat kamar yang bersih, tempat tidur nyaman, dan lokasinya ada di pusat kota," kata perempuan yang bekerja di perusahaan swasta itu.

ISMA SAVITRI | IQBAL MUHTAROM | RISANTI | QARIS TAJUDIN
Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Baca Juga:

Faktor Pemenang Ridwan Kamil di Pilkada Bandung
4 Sebab Popularitas Jokowi Melebihi Prabowo & Mega 
Penumpang Mobil Pelat B Tewas Dilempar Batu 
Arsenal Sodorkan Kontrak Kepada 'Tukang Pos' 
Luthfi Beli Mobil dan Rumah Rp 1 Miliar dari Hilmi

Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/06/25/215490921/Harga-Terjangkau-Hotel-Mentereng