Sabtu, 22 Juni 2013

Candra Naya Festival Meriahkan HUT Kota Jakarta

INILAH.COM,Jakarta - Candra Naya Batavia Festival digelar meriah di kawasan cagar budaya peninggalan bersejarahCandra Naya, Gajah Mada, Jakarta Barat selama tiga hari mulai 21 hingga 23 Juni 2013.

Acara yang dibuka oleh Walikota Jakarta Barat Bapak Fathillah, S.H, M.H, M.M, dalam rangka memperingati ulang tahun kota Jakarta ke- 486, sekaligus melestarikan kekayaan budaya yang tak ternilai, baik bangunan Candra Naya itu sendiri, maupun budaya Betawi yang tumbuh dan berkembang.

Budaya Betawi merupakan budaya yangmestizo, terbentuk karena percampuran dari berbagai pengaruh kekayaan budaya, baik tradisional Jawa, Sunda, Cina, Belanda maupun berbagai pengaruh budaya dan seni bangsa lain yang pernah berada di kawasan ''Jayakarta'' ini.

Kita mengenal tanjidor, yang mendapat pengaruh kuat dari seni bangsa Belanda; gambang kromong merupakan perkawinan seni dari Tiongkok; keroncong tugu mendapat pengaruh kuat dari seni musik bangsa Portugis; seni musik rebana yang berasal dari Arab, serta pengaruh lain yang membentuk kuliner Betawi, dan lain sebagainya.

''Candra Naya Batavia Festival ini merupakaneventpenting yang diselenggarakan bersama dan oleh berbagai pihak yang cinta pada warisan budaya," Chief Operating Officer Green Central City, Martono Hadipranoto, di Jakarta, Jumat (21/6).

Menururtnya, Candra Naya dipilih sebagai tempat untuk festival ini karena, kita tahu perkembangan budaya Betawi sebagian dilahirkan disini sejak abad 18 silam dan akan menjadi agenda tahunan.

"Bersama dengan lembaga swadaya masyarakat cinta budaya seperti Koko Cici Jakarta,Aspertina (Asosiasi Peranakan Indonesia Tionghoa), PINTI (Perempuan Perhimpunan Tionghoa Indonesia), Gema Inti (Generasi Muda Indonesia Tionghoa), PSMTI DKI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia), dan masih banyak lagi serta didukung oleh Pemerintah Propinsi dan Kota, menjadikan festival ini sebagaisebuahkeriaan bersama untuk dan oleh masyarakat.'' jelasnya.

Selama tiga hari (Jumat, Sabtu dan Minggu), mulai jam 10.00 - 19.00 masyarakat akan disuguhi antara lain aneka kuliner khas Betawi, Teater Budaya Betawi, Tarian-tarian Barongsai, Wushu Pan Guangyao Laoshi, Angklung Mei Zou Sukabumi, Tanjidor dan Palang Pintu, Seni Tari Betawi, Ondel-ondel, Pameran Kaligrafi, Lukisan Kain sepanjang 30 meter. Para pengunjung dapat menikmati ''foto bergaya Tiongkok kuno'' dalam Booth Pakaian Tionghoa dan masyarakat luas dapat mengikuti Ramah Tamah Koko dan Cici 2013.

Dan, sebagai puncak acara, pada Minggu 23 Juni 2013 jam 17.00 akan dituntaskan penyusunan Seribu Bungkus Bakcang Replika Monumen Nasional oleh Koko Cici Jakarta melalui ''Bakcang Shake''.

''Pembuatan replika Monas dari tumpukan 1000 bakcang dalam Bakcang Shake ini adalah yang pertama kali ada, dan merupakan simbol solidaritas dan penghargaan yang sangat tinggi terhadap JAKARTA yang sangat kaya dengan budaya. Melalui Bakcang Shake, kami mengajak generasi muda Tionghoa dan non Tionghoa untuk bersatu, bekerjasama membangun bangsa dan negara dan mengedepankan Bhinneka Tungga Ika melalui kegiatan seni dan budaya,'' jelas Yeslin Ongly, Ketua Panitya Bakcang Shake yang merupakan salah satu finalis Cici Jakarta 2012

Baik Dinas Pariwisata Pemprov DKI maupun Pemkot Jakarta Barat menyambut baik acara budaya ini, karena tidak hanya momen ulang tahun Jakarta dan kekayaan seni budaya yang diangkat, namun cita-cita anak bangsa dan nasionalisme generasi muda juga menjadi bagian penting dalam Candra Naya Batavia Festival ini.

Dinas Pariwisata Pemprov DKI berharap ditahun-tahun mendatang, kegiatan semacam ini terus dikembangkan, tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat secara ekonomis, juga bermanfaat bagi pengembangan budaya dan pariwisata di Jakarta.

Source : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2002612/candra-naya-festival-meriahkan-hut-kota-jakarta