(epochtimes.com)
Jika seperti ini, jangan salahkan anak saja. Ada banyak faktor internal dan eksternal yang bertanggung jawab sehingga ia menjadi keras kepala. Sebagai orangtua, memang sulit menanganai anak-anak keras kepala.
Berikut cara menangani anak yang keras kepala seperti dikutip Magforwomen, Selasa (25/6/2013):
1. Mendorong dan pujian
Seorang anak yang merasa tidak aman, pasti ingin segera keluar dari tempurungnya. Bila tidak bisa, perasaan ini akan keluar dalam bentuk kemarahan dan berkepala batu. Cobalah mendorong anak dan berikan pujian, bahkan ketika ia mencoba mengambil langkah-langkah kecil.
2. Sabar
Jika Anda ingin anak melakukan sesuatu, mintalah untuk melakukannya tanpa gangguan. Jika Anda mengganggu dia padahal dia sudah berusaha melakukannya, itu bisa memperburuk perilakunya yang keras kepala.
3. Latihan mengontrol
Anda orangtua dan tahu apa yang terbaik untuk anak. Anda tidak perlu bertanya atau meminta setiap kali ingin anak Anda untuk melakukan sesuatu. Bersikaplah tegas dan minta dia untuk melakukan apa yang dia diminta dan membuatnya sadar tentang konsekuensi.
Jika Anda selalu memberikan tuntutan nya, itu hanya akan membuat dia lebih keras kepala.
4. Tetap tenang
Anda tidak bisa keras pada anak dan kehilangan kesabaran karena ia tidak mendengarkan Anda. Masalahnya mungkin lebih dalam atau sesuatu mengganggu anak. Dalam situasi seperti itu, Anda perlu bersabar dan memahami anak dan menunjukkan kepadanya, Anda berada di sisinya.
5. Abaikan permintaannya
Mengabaikan tuntutan anak yang tidak rasional bisa menjadi strategi yang berguna. Alasan anak-anak keras kepala kadang-kadang karena ingin diperhatikan.
Sediakan cinta dan kepedulian sehingga anak-anak merasa diperhatikan. Tapi jangan mengabulkan tuntutan yang tidak masuk akal.
6. Mencari bantuan profesional
Sebagai orangtua, Anda perlu memperhatikan anak-anak dan mengidentifikasi masalah di dalamnya. Sangat mudah untuk menyingkirkan kebiasaan yang salah di masa kecil yang akan memengarhu Anda dan anak Anda di masa dewasa. Bawa anak ke psikolog anak atau konselor.
(Mel/*)
Source : http://health.liputan6.com/read/621830/anak-keras-kepala-mungkin-butuh-dukungan