TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cerita benar-benar membuat masalah yang dihadapi seseorang seolah ditanggung berdua. Mengulurkan tangan pada orang yang sedang tertekan bisa menjadi metode efektif untuk menaikkan mood seseorang. Pendekatan semacam itu ternyata dirangsang oleh hormon oksitosin.
Para peneliti dari Universitas Concordia, Kanada, meneliti lebih dalam mengenai hormon oksitosin itu. Biasanya, hormon ini berperan pada wanita yang melahirkan dan menyusui. Namun, ternyata hormon ini juga memberikan efek terhadap perilaku sosial manusia. Hormon oksitosin dapat meningkatkan kepercayaan seseorang pada orang lain.
"Oksitosin akan mendorong seseorang membuka diri dalam membantu orang lain mengatasi stres," ujar Dokter Ellenbogen, seperti dilansir Daily Mail, Selasa, 25 Juni 2013. "Ini akan memperkuat ikatan sosial dan pada akhirnya masalah akan teratasi."
Pernyataan ini dikuatkan oleh Cardoso, peneliti dari Departemen Psikologi. Menurutnya, oksitosin dapat menjadi harapan baru bagi mereka yang menderita kondisi mental yang ditandai dengan tingginya tingkat stres dan rendahnya tingkat dukungan sosial atau depresi.
"Jika seseorang merasa sangat tertekan, oksitosin bisa mendorong seseorang untuk mencari dukungan sosial, dengan membuka diri dan mempercayai seseorang," ujar Cardoso.
Orang yang depresi umumnya akan menarik diri dari lingkungan sosial. Padahal, hubungan sosial akan memulihkan depresi dengan cepat. Dan ini, lebih ampuh daripada obat-obatan kimia lainnya.
Oleh sebab itu, peneliti mulai mengembangkan penelitian untuk bisa meramu hormon atau sesuatu yang dapat merangsang produksi oksitosin sehingga menjadi harapan baru bagi penderita depresi.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik Terhangat
PKS Didepak? | Persija vs Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita Terhangat
Hutan Terbakar, Malaysia Layangkan Nota Protes
Hutan Terbakar, Penjualan Retail Anjlok
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan
Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/06/26/060491290/Ada-Hormon-Perekat-Hubungan-Sosial
