Minggu, 05 Mei 2013

Mengendalikan Asma pada Anak - Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti peringatan rutin yang berlangsung setiap tahun, Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia atau Yapnas kembali memeriahkan Hari Asma Sedunia 2013. Hari bersejarah ini berlangsung setiap 1 Mei dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan edukasi asma pada anak-anak.

Ike Nirwan Bakrie, Ketua Umum Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia, mengatakan, “Memperingati Hari Asma Sedunia merupakan salah satu program kegiatan rutin kami. Program ini biasanya berisi serangkaian kegiatan dengan sasaran mengkomunikasikan, menginformasikan, dan mengedukasi khalayak luas seputar asma anak. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dengan anak yang terkena asma. “

Ike juga menjelaskan, Yapnas menyelenggarakan seminar tentang asma anak yang berlangsung 2 Mei kemarin. Juga charity golf tournament pada 19 Mei mendatang yang berlangsung di Lapangan Golf Senayan, Jakarta Selatan.

Seminar asma anak berlangsung di ruang serbaguna utama, kantor Wali Kota Jakarta Pusat, dengan tema “Peran Dokter dalam Pengendalian Asma pada Anak”. Seminar ini melibatkan sekitar 200 tenaga dokter dari puskesmas dan rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat. Adapun pembicaranya adalah dokter ahli asma anak: Prof Dr dr Bambang Supriyatno, Sp A (K) dan dr H. Darmawan Setyanto, Sp A (K).

Seperti diketahui, sesuai keputusan GINA atau Global Initiative for Asthma, peringatan Hari Asma Sedunia sejak tahun 2007 mengusung tema global “You Can Control Your Asthma” atau asma dapat dikendalikan.

Dengan mengusung tema global tersebut, diharapkan setiap penderita asma dapat mengelola asmanya dengan baik. “Terutama mengendalikan asma pada anak atau si kecil supaya tidak mengganggu aktivitas kehidupannya sehari-hari,” kata Bambang. Menurut dia, asma pada anak yang tidak terkontrol dengan baik memang akan menjadi gangguan hidup, terutama bagi penyandang dan keluarganya.

Bambang menjelaskan, asma merupakan penyakit peradangan pada saluran napas yang kronik. Biasanya, seseorang yang berpenyakit asma akan mengeluh sesak napas, napas berbunyi “ngik-ngik”, batuk, dan rasa tidak enak di dada. Serangan ini biasanya sering terjadi pada malam hari, menjelang subuh, atau pagi hari.

Dia juga menerangkan, asma adalah penyakit yang banyak diderita sebagian besar masyarakat, terutama anak-anak. Penyakit ini sangat berkaitan erat dengan faktor keturunan. Menurut dia, bila salah satu atau kedua orang tua maupun kakek atau nenek menderita asma, sang anak kemungkinan juga akan menderita asma.

“Tetapi, banyak juga terjadi ketika kedua orang tua tidak menderita asma, si anaknya menderita asma. Sebab, pemicu asma selain faktor keturunan ada faktor lain, yaitu alergi yang dimiliki oleh seseorang dan faktor lingkungan,” ujarnya.

HADRIANI P

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/05/060478010/Mengendalikan-Asma-pada-Anak