Senin, 20 Mei 2013

Mau Angkat Telepon Pakai Tangan yang Mana? Otaklah Penentunya

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Ketika ada panggilan masuk di ponsel, mungkin Anda mengira proses pemilihan telinga dan tangan mana yang Anda gunakan untuk menerima telepon hanyalah dipengaruhi oleh spontanitas saja. Padahal sebuah studi baru mengatakan jika pemilihan telinga mana yang digunakan untuk mengangkat telepon itu ditentukan oleh otak.

Menurut studi yang dilakukan tim peneliti dari Henry Ford Hospital di Detroit, AS, ada korelasi yang kuat antara dominasi otak dengan kecenderungan penggunaan telinga tertentu untuk merespons panggilan masuk di ponsel. Studi ini pun telah memastikan bahwa lebih dari 70 persen partisipan menempelkan ponselnya pada telinga yang sama dengan salah satu tangan yang dominan mereka gunakan.

Jadi orang yang dominan menggunakan otak kiri (95 persen dari populasi) lebih sering menggunakan tangan kanan mereka untuk menulis dan melakukan tugas sehari-hari. Begitu pula ketika mengangkat telepon, meski tak ada perbedaan kemampuan pendengaran antara telinga kiri maupun kanan.

Sebaliknya, orang yang dominan memakai otak kanan lebih sering menggunakan tangan kiri untuk menggenggam ponsel dan menempelkannya ke telinga kiri mereka.

"Temuan kami memunculkan sejumlah implikasi, terutama dalam hal pemetaan pusat bahasa di otak," tandas Michael Seidman, M.D., FACS, direktur divisi bedah otologi dan neurotologi di Department of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, Henry Ford Hospital, AS seperti dilansir Timesofindia, Minggu (19/5/2013).

"Dengan menentukan korelasi antara dominasi otak dan kecenderungan penggunaan telinga dan tangan untuk menelepon, kami bisa mengembangkan cara yang lebih murah dan tak begitu invasif untuk menentukan sisi otak yang mana yang menjadi lokasi pusat bahasa dan bicara seseorang ataupun memetakan aktivitas otak seseorang," lanjutnya.

Lewat studi ini, peneliti pun memberikan bukti tambahan bahwa kaitan antara penggunaan ponsel dan munculnya tumor di kepala, otak dan leher tidaklah relevan. Kalaupun ada, menurut Seidman, tampaknya perkembangan tumor di organ-organ tertentu itu lebih cenderung bergantung pada 'dosis' penggunaan ponsel itu sendiri.

Studi ini akan dipublikasikan dalam JAMA Otolaryngology-Head and Neck Surgery.

(vit/vit)

http://health.detik.com/read/2013/05/19/090312/2249828/763/mau-angkat-telepon-pakai-tangan-yang-mana-otaklah-penentunya?991104topnews