Rabu, 29 Mei 2013

Jangan Khawatir, G-Spot Tak Ketemu Bisa Diakali dengan Banyak Cara

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Tubuh manusia memiliki titik-titik tertentu yang amat sensitif apabila tersentuh rangsangan. Titik-titik ini merupakan tempat berkumpulnya ujung-ujung saraf dan amat memudahkan wanita untuk mencapai orgasme. Sayangnya, keberadaannya bagi sebagian orang masih menjadi misteri.

Sejak ditemukan oleh para ilmuwan di tahun 1980-an, titik ini menjadi populer dengan sebutan 'G-spot'. Bentuknya seperti kacang dengan tekstur agak kasar jika disentuh. Letaknya pada dinding vagina, tepatnya pada sekitar 1 - 2 inchi dari lubang vagina. Fungsinya tak kalah penting dengan klitoris untuk membantu wanita mencapai klimaks.

"G-spot paling mudah ditemukan ketika seorang wanita terangsang secara seksual, jadi jangan terburu-buru. Fokuskan untuk mencarinya pada foreplay terlebih dahulu," kata Dr Victoria Zdrok Ph.D., psikolog klinis dan terapis seks dari New Jersey School of Medicine seperti dilansir Ask Men, Selasa (28/5/2013).

Untuk mencari G-spot, Dr Victoria menjelaskan bahwa caranya gampang-gampang susah. Apabila diraba, area ini terasa lebih kasar dibandingkan dinding vagina bagian dalam lainnya. Apabila tersentuh, wanita akan bereaksi dengan menampilkan gestur terkejut atau malah senang.

Tapi jika jika tak segera menemukan dan tak mendapat reaksi, jangan malu untuk bertanya kepada pasangan apakah dia merasa sensitif ketika salah satu bagian yang diduga G-Spot tersentuh. Karena tidak semua wanita memiliki G-spot yang sensitif, Dr Victoria menyarankan untuk tidak berkecil hati jika tidak mendapatkan reaksi khusus.

"Beberapa wanita mampu orgasme dengan stimulasi berulang pada G-spot, sementara wanita lain tidak mendapat banyak sensasi. Bahkan beberapa wanita merasa tidak nyaman dari stimulasi G-spot," terang dr Victoria.

Beberapa wanita lebih nyaman apabila merangsang G-spot dengan sex toys. Walau demikian, apabila titik ini masih menjadi misteri yang tak terpecahkan ketika foreplay, jangan kecewa. Sebab nyatanya banyak wanita yang tak menikmati rangsangan G-Spot secara manual, namun lebih menikmati rangsangan selama hubungan seksual.

Selain itu, kemampuan wanita untuk mengalami orgasme lewat rangsangan G-spot akan membaik seiring pertambahan usia. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa bahwa intensitas orgasme seorang wanita dipengaruhi oleh hormon estrogen.

"Kebanyakan wanita muda berusia di bawah 30 tahun lebih sering mengalami orgasme klitoris karena kadar estrogen yang relatif tinggi, sehingga lapisan vaginanya terlalu tebal untuk memungkinkan stimulasi langsung terhadap saraf G-spot-nya," terang dr Victoria.

(up/up)

Source : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2c828ab2/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A50C280C1927370C22584140C1390A0Cjangan0Ekhawatir0Eg0Espot0Etak0Eketemu0Ebisa0Ediakali0Edengan0Ebanyak0Ecara/story01.htm