Jakarta - Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa para mahasiswa di kampus elit Cambridge dan Oxford menghabiskan lebih banyak waktu untuk menggunakan alat bantu seksual ketimbang universitas-universitas lain di negeri itu. Temuan itu memantik pertanyaan apakah IQ tinggi juga memicu nafsu seksual yang tinggi?

Sebuah survei yang digelar toko alat bantu seksual online, Lovehoney, menunjukkan bahwa mahasiswa dan mahasiswi Cambridge menghabiskan 9.793 pound sterling untuk membeli alat bantu seksual pada tahun lalu.

Mahasiswa Cambridge memuncaki daftar kampus di Inggris yang paling banyak menghabiskan uang untuk alat-alat bantu seksual.

Berada di urutan kedua adalah mahasiswa Oxford yang menghabiskan 9.680 pound. Sementara mahasiswa Manchester University berada di urutan ketiga, yang menghabiskan 5.441 pound untuk alat bantu seksual.

Tidak hanya alat bantu seksual. Mahasiswa Cambridge juga rajin mengunjungi situs toko online penjual alat bantu seksual itu yakni sebanyak 5.995 kali pada 2012, sementara mahasiswa Oxford sebanyak 5.158 kali, dan mahasiswa Manchester University sebanyak 3.905 kali.

Menurut Lovehoney, angka-angka itu menunjukkan bahwa "ketertarikan terhadap seks di antara mahasiswa-mahasiswa kampus elit di Inggris semakin meningkat."

Lovehoney mendasarkan analisisnya tentang pengeluaran itu menggunakan Google Analytics dengan menggunakan data-data seperti alamat email pembeli.

"Mahasiswa dengan IQ tinggi bisa jadi juga punya nafsu seks yang tinggi," simpul Lovehoney.

Kesimpulan itu tidak disangkal oleh mahasiswa dan alumni Cambridge. Alice Little (27) yang lulus dari program bahasa Inggris di Cambridge, mengatakan bahwa temuan itu tidak mengherankan.

Menurutnya seks dan alat bantu seks adalah pelarian setelah melewatkan kuliah yang berat dan stres.

"Cambridge punya budaya kerja keras dan persaingan yang keras, jadi tidak mengejutkan jika para mahasiswa menghabiskan waktu untuk menghilangkan kepenatan karena belajar di universitas terkemuka," kata Alice.

Hal senada diucapkan Felix Hamer dari Oxford.

"Menurut saya orang cerdas lebih kreatif di tempat tidur," tukas dia.

Penulis: Liberty Jemadu/BER

Sumber:Telegraph