Rabu, 22 Mei 2013

Disfungsi Ereksi Pasti Dialami Pria Obesitas

TEMPO.CO, Jakarta - Ternyata 30-40 persen pria yang memiliki kelainan sindrom metabolik seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas dan punya lingkar perut di atas 90 sentimeter dipastikan mengalami disfungsi ereksi atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi untuk mencapai kepuasan dalam berhubungan seksual.

"Ini karena pada penderita sindrom metabolik terdapat penurunan kadar testoteron," ujar Spesialis Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Em Yunir, dalam seminar yang diadakan Rabu, 22 Mei 2013.

Menurut Em Yunir, hormon testoteron ini berguna untuk mempertahankan tingkat energi, menimbulkan mood, serta dorongan seksual yang baik. Selain sindrom metabolik,  berkurangnya hormon testoteron dalam tubuh pria juga bisa disebabkan masalah hormonal akibat kelainan pada kelenjar hipofisis.

"Di dalam kelenjar hipofisis terdapa kadar prolaktin yang tinggi, sehingga menekan produksi hormon testoteron," katanya. Penurunan jumlah hormon testoteron juga disebabkan karena efek samping obat-obatan anti hipertensi yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat.

CHETA NILAWATY

Berita Kesehatan Lainnya:
Amankah Perjalanan Udara bagi Ibu Hamil? 
Ancaman Bakteri dari Kolam Renang Umum
Biarkan Bayi Tidur Sendiri
Cara Mencegah Cedera Olahraga
Cuaca Pengaruhi Tekanan Darah 

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/22/060482451/Disfungsi-Ereksi-Pasti-Dialami-Pria-Obesitas