Minggu, 19 Mei 2013

Diet Sehat, Cukup Turun Dua Kilo dalam Sebulan

BANYAK wanita yang salah kaprah melakukan rencana diet untuk keberhasilan memangkas lemak berlebih di tubuhnya. Padahal, kondisi tersebut bisa menyebabkan diet Anda seperti 'diet yoyo' yaitu turun sedikit, dan naiknya banyak.

Hal itu seperti diamini oleh Emilia E. Achmadi, MS, seorang ahli gizi klinis sekaligus nutrisionis. Dia menjelaskan bahwa banyak hal pokok dari diet yang disepelekan dan keliru. Sejauh ini, umumnya mereka hanya memikirkan bagaiman turun sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan apakah cara itu benar. Jelas ini tidak menyehatkan dan berbahaya karena tubuh bisa kaget. Tak jarang, Anda pun justru jatuh sakit.

Selama ini, persepsi salah yang banyak dipraktekkan pelaku diet ialah menghindari sarapan dengan alasan agar lemak cepat terbuang.

"Darimana teorinya tidak sarapan jaminan lemak cepat susut. Dalam dunia diet itu tidak ada teori satu tambah satu pasti dua. Bukan seperti itu, bisa saja jadi satu tambah satu dalam dunia diet itu sepuluh. Maksudnya penjelasan itu ialah, kalau Anda tidak sarapan hingga metabolisme tidak berkerja dan berada dalam mode kelaparan, yang ada ketika makan siang Anda seperti orang 'kesurupan' makannya. Karena perut pasti mengirim pesan ke otak 'belum makan dari pagi nih, makan yang banyak ya'. Nah! Apakah dalam kondisi itu menahan lapar atau tidak sarapan masih efektif? 'Tidak' jawabannya," ujar dr. Dyah saat diwawancarai oleh Okezone dalam acara yang bertema Menjaga Keseimbangan Gaya Hidup dengan Khasiat Teh Oolong di Cafe Aria, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Dia juga menambahkan, cara penting lain pada rencana diet ialah makan yang teratur. Hal ini bertujuan agar gula darah tetap stabil, hingga tidak muncul keinginan untuk mau makan lagi atau ngemil setelah makan. Tetapi bila gula darah tidak stabil, badan Anda akan memerintahkan otak untuk mengambil makanan. Jadi konsisten ini sangat penting. Terlepas apa yang dimakan harus mendukung keberhasilan diet Anda.

"Kurangi karbohidarat sederhana seperti nasi putih dan roti putih, kalau bisa ganti dengan karbohidrat kompleks seperti oatmeal (sereal), roti gandum, beras merah. Makanan itu sangat baik untuk metabolisme (penyerapan nutrisi) tubuh agar terus bekerja, sebab tubuh membutuhkan waktu yang lama semua makanan itu dan dikonversi jadi energi," tambah wanita yang ramah ini.

Dia juga menganjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung santan dan juga konsumsi makanan yang pengolahannya digoreng. Menurutnya, kondisi itu hanya menimbun lemak dalam tubuh. Alih-alih diet berhasil berat badan malah bisa bertambah.

"Jangan sering makan dengan digoreng. Misalkan ayam, jangan semua setiap saat ingin makan ayam, caranya harus digoreng. Anda bisa membuatnya dengan cara lain seperti mengkombinasikan dengan sayuran lain hingga jadi sup, atau bisa juga direbus atau pun dipanggang. Pokoknya, hindari olahan yang memakai bahan minyak," terangnya.

Sementara itu, masuk hal yang lebih penting yaitu rutinitas olahraga. Banyak yang menginginkan berat badan ingin turun drastis hingga mereka memforsir dirinya saat mencapai  keinginananya. Hal itu akan berakibat fatal dan kondisi kekeliruan terbesar kedua.

"Nggak usah olahraga panikan. Bela-belain demi menurunkan berat badan cepat dengan olahraga selama empat jam. Padahal, 40 menit juga cukup untuk olahraga asal rutin. Apalagi bila dikombinasi latihan kardio dengan latihan beban. Tidak perlu pergi ke gym juga bisa, yakni jogging atau treadmill sambil menenteng barbel beberapa kilo," imbuh wanita yang menyukai aroma teh ini.

Kemudian, yang tidak jauh lebih penting ialah tidur yang cukup. Menurutnya, kurang tidur akan mengganggu gula darah tidak stabil hingga akhirnya tubuh akan menuntun untuk diberikan makan. Alhasil, kemungkinan diet gagal meningkat.

"Tidur yang cukup sangat vital, pasalnya apa yang telah Anda lakukan untuk penurunan lemak bisa gagal. Pasalnya, ketika gula darah seorang menurun karena kurang tidur. Mau tidak mau tubuh akan memerintahkan otak agar perut segera diisi. Pada tahap ini bila hasrat diikuti, sudah tidak akan memikirkan menu diet. Otak akan memerintahkan menu itu tidak mengenyangkan. Sehingga baliklah Anda ke pola hidup orang biasa dan program diet terancama gagal," pungkasnya.

Mengenai kondisi itu, Mba Emil, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa diet yang sehat itu dimana bobot lemaknya turun dua kilo dalam sebulan. Artinya, penurunan sifatnya tidak drastis karena hanya membuat tubuh kaget dan akhirnya jatuh sakit.

"Ini kekeliruan yang paling fatal. Banyak para pelaku diet terlalu memaksakan diri demi perbulan turun lebih dari dua kilo. Hingga tak jarang badannya drop dan jatuh sakit karena kaget. Saya sendiri tidak mau melayani orang yang meminta dibantu diet tapi dalam sebulan minta turun lebih dari lima kilo. No! jawab saya. Pasalnya saya memikirkan aspek kesehatannya. Ini sudah 'hukum alam'--dari sananya, sebulan cukup dua kilo. Bisa sih sebenarnya lebih dari itu tapi sayangnya tubuh Anda tidak akan sehat," tutupnya. (ind) (tty)

http://health.okezone.com/read/2013/05/17/486/808539/diet-sehat-cukup-turun-dua-kilo-dalam-sebulan